KABUL (Arrahmah.id) – Anas Haqqani, seorang anggota senior Imarah Islam Afghanistan, menolak klaim bahwa individu-individu di dalam Imarah Islam terlibat dalam serangan terhadap Khalil Rahman Haqqani, Menteri Pengungsi dan Repatriasi, dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya.
Dalam bagian dari wawancara tersebut, Anas Haqqani menyatakan bahwa ISIS tidak memiliki akar di antara anggota pemerintahan atau warga negara.
Dia mengatakan: “Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ISIS tidak memiliki akar di antara pemerintah atau rakyat. Tidak mungkin Daesh [ISIS] dapat menguasai pemerintahan. Pemerintah ini terdiri dari individu-individu yang telah berjihad, memiliki kesadaran dan kecerdasan. Daesh adalah fenomena yang terkutuk.”
Dalam pidatonya, Anas Haqqani menekankan bahwa ISIS tidak memiliki pembenaran atas aktivitasnya di negara tersebut. Ia mengatakan bahwa proyek-proyek ekonomi yang sedang berlangsung dan keterlibatan dengan komunitas internasional merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi ISIS dan mereka yang menentang stabilitas di Afghanistan.
Lebih lanjut ia menyatakan: “ISIS tidak memiliki pembenaran atas tindakannya. Proyek-proyek ekonomi sedang berlangsung, dan keterlibatan global telah dimulai. Perkembangan ini mengkhawatirkan bagi ISIS dan mereka yang tidak menginginkan stabilitas di Afghanistan.”
Sayed Jawad Hosseini, seorang analis politik, mengatakan kepada Tolo News mengenai niat negara-negara tetangga terhadap Afghanistan: “Negara-negara tetangga dan negara-negara regional tidak menginginkan pemerintahan yang kuat, stabil, dan maju muncul di Afghanistan.”
Hal ini terjadi setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap Khalil Rahman Haqqani, Menteri Pengungsi dan Repatriasi. (haninmazaya/arrahmah.id)