(Arrahmah.id) – Ucapan selamat dan nasehat para ulama untuk para pejuang Suriah. Begitu judul video yang disampaikan oleh juru bicaranya, Syekh Muhammad Hasan Walad Dedew Asy Syinqithy, seorang alim di dunia internasional hari ini yang dikenal dengan ilmu yang mumpuni dan ensiklopedi serta kepedulian dan keberpihakannya pada keadaan muslimin di berbagai belahan dunia. Dengan didampingi 3 ulama yang mewakili para ulama, dai dan pemikir Islam dari berbagai belahan dunia.
Pembukanya adalah satu ayat dan satu hadits. Pembuka yang tepat dan dahsyat.
وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ
وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُم مَّا كَانُوا يَحْذَرُونَ
“Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi).
Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir’aun dan Haman beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu.” (QS. Al-Qasas: 5-6)
Dan hadits Nabi ﷺ:
لا يزال من أمتي أمة قائمة بأمر الله، لا يضرهم من خذلهم ولا من خالفهم، حتى يأتي أمر الله وهم على ذلك
“Akan selalu ada dari umatku sekelompok orang yang selalu menegakkan syariat Allah, tidak akan bisa membahayakan mereka siapapun yang mau merendahkan dan melawan mereka, sampai datang keputusan Allah dan mereka tetap dalam keadaan seperti itu.” (Muttafaq alaih)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
وهم بالشام
“Dan mereka ada di Syam.”
“Di awal, kami para ulama, dai dan pemikir mengucapkan selamat untuk diri kami sendiri, para mujahid, rakyat Suriah dan seluruh umat Islam di timur sampai barat dengan kemenangan besar yang diberikan Allah untuk Suriah setelah puluhan tahun dalam ujian berat, fitnah dan pengorbanan besar. Maka segala pujian bagi Allah di awal dan di akhir,” begitu ucapan selamat yang disampaikan para ulama dunia.
Setelah itu, yang sangat amat penting untuk diperhatikan adalah nasehat mereka. Karena nasehat mereka adalah cahaya sekaligus sinyal peringatan. Mengingat bahwa masa dan keadaan yang sulit dipahami seperti ini, para ulama adalah tempat kita kembali.
Di awal mereka mengatakan bahwa yang paling layak menasehati adalah para ahli ilmu dan yang paling layak pertama kali menerima nasehat adalah para pemimpin karena di tangannya kemaslahatan besar umat, “Kalian adalah harapan umat!”.
Dan berikut beberapa nasehat para ulama untuk para pemimpin:
1. Taqwa kepada Allah.
Taqwa adalah nasehat yang paling berharga khususnya saat perang dan di masa kemenangan di mana pintu-pintu syetan terbuka, di mana segala hal yang berpeluang menghancurkan ada semuanya di sini seperti riya’, ambisi jabatan dan sebagainya. Penyakit hati ini lebih bahaya dan lebih besar dibandingkan dengan dosa-dosa besar seperti minum khamar, mencuri dan zina. Dengan taqwa ini artinya kalian menolong agama Allah dan sebesar kalian menolong agama Nya, maka kalian ditolong Allah.
2. Persatuan dan janga berpecah.
Perpecahan hasilnya kegagalan dan kelemahan. Pelajaran di umat ini dari Afghanistan harus menjadi pelajaran. Para mujahidin berhasil mengusir Uni Sovyet, tapi setelah mereka keluar, terjadi perpecahan di internal mujahidin. Maka Allah hadirkan yang lain untuk menggantikan mereka. Kalian telah merasakan buruknya perpecahan dan berkahnya persatuan.
Persatuan ini memastikan keberadaan dua hal: pemahaman syariat yang dalam seperti didahulukannya kepentingan umat di atas kepentingan pribadi dan kelompok dan akhlak mulia seperti mendahulukan orang lain dalam urusan dunia dan bukan mementingkan urusan pribadi, serta memaafkan saudara. Sebagaimana kami lihat hal itu ada dalam pengalaman kalian.
3. Teguh di atas kebenaran dan jangan ada prinsip yang bisa ditawar.
Karena Arab dan non Arab akan menjadi satu busur panah yang menyerbu kalian. Keteguhan ini adalah anugerah dari Allah yang bisa didapatkan dengan taat dan bertaqwa kepada Nya. Sangat lama dunia memerangi kalian dan menganggap kalian sebagai teroris. Kini negara kalian nyata adanya dan mereka pun mengubah bahasa dan ungkapan mereka, mereka akan terus mencoba untuk mendekati dan merayu kalian. Tapi kalian dengan pemahaman, kesadaran dan keteguhan tidak akan menerima dan menyerah insya Allah. Tidak boleh ada yang bisa membeli keyakinan kalian.
4. Hikmah.
Menyikapi semua tantangan yang ada dengan hikmah. Bertahap dalam memperbaiki keadaan internal dan tidak usah terburu-buru. Segera menenangkan dunia Arab dan Islam dengan membangun hubungan yang baik. Juga membangun hubungan internasional yang fleksibel tetapi tetap kuat tanpa ada yang digadaikan dan manfaatkan hubungan tersebut dengan baik.
5. Menata prioritas
Di hadapan tugas dan tantangan sangat besar seperti ini, tidak mungkin selesai sekali waktu, karenanya perlu menata prioritas. Hal yang paling prioritas adalah segera menghilangkan kezhaliman, menegakkan keadilan, menggabungkan antara pemaafan secara umum bagi yang layak menerimanya dan penegakan keadilan bagi yang besar kejahatannya seperti yang pernah dilakukan Rasulullah ﷺ di Fathu Makah.
Prioritas selanjutnya adalah membangun lembaga-lembaga negara, yang pertama adalah membentuk tentara yang menjaga harta dan nyawa penduduk serta menjaga ketenangan. Kedua membentuk lembaga pengadilan yang memberikan keadilan untuk semua berdasarkan hukum syariat Islam. Ketiga membangun media yang menjadi perpanjangan keputusan kalian. Keempat berbagai lembaga pelayanan untuk masyarakat. Dan kelima menyiapkan perundangan. Undang-undang yang mengungkapkan tentang indentitas negara dengan menjadikan hukum Islam sebagai sumber dan tempat kembalinya. Penyiapannya harus dilakukan sekarang sebelum ada sekelompok orang yang memanfaatkannya sebagaimana yang terjadi di negara lain.
Setelah nasehat bagi para pemimpin, kemudian para ulama memberikan nasehat untuk seluruh umat secara umum:
“Wahai bangsa dan pemimpin Islam di seluruh dunia, inilah Suriah Syam yang telah kembali lagi kepada kita.”
Dan berikut nasehatnya:
Ini adalah kesempatan untuk menolongnya dan berpihak kepadanya. Suriah sekarang sangat memerlukan bantuan saudaranya baik bangsa atau pemimpinnya, ulama atau para jurnalisnya, para pengusaha dan para ahli di berbagai bidang. Karena umat ini juga mempunyai kepentingan dengan Suriah.
Jatuhnya pemerintahan sekte Bashar Assad adalah kesempatan untuk Suriah kembali ke pangkuan sunni dan posisi yang tepat di hati umat. Jika PBB, Eropa dan Amerika mencoba mendekat untuk mendapatkan tempat di Suriah baru, maka negeri-negeri Arab dan Islam lebih layak untuk mendapatkan tempatnya.
Kemudian para ulama menutup dengan doa mereka:
Ya Allah jagalah Suriah dan penduduknya dan sempurnakan bagi mereka kenikmatan dan kemenangan Mu. Ya Allah jagalah seluruh negeri Islam dari kejahatan dan fitnah baik yang nampak ataupun yang tidak nampak. Selamatkanlah dari kesesatan orang-orang sesat dan kerusakan orang-orang rusak.
Semoga shalawat dan salam teruntuk bagi Nabi Muhammad ﷺ.
Berikut sebagian nama para ulama dunia Islam dari berbagai negara yang ikut menyepakati dan menandatangani pernyataan tersebut di atas:
Dr. Ali Muhyiddin Al Qarahdaghi, ketua persatuan ulama dunia
Syekh Ash Shadiq Al Ghiryani, mufti Libya
Muhammad Hasan Walad Dedew, ketua Markaz Takwin Ulama
Dr. M. Al Shaghir, ketua lembaga internasional para pendukung Nabi
Syekh Mahfudz Walad Al Walid, kepala Muntada Islami Mauritania
Dr. Al Hasan Al Kanani, ketua persatuan ulama Maroko
Syekh Nawaf Takruri, ketua ulama Palestina
Syekh Sami As Sa’idi, sekjen lembaga fatwa Libya
Dr. Zaghlul Najjar