BERLIN (Arrahmah.id) – Pemerintah Jerman secara tegas mengumumkan bahwa siapapun yang teribat dalam kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia oleh rezim Assad akan ditangkap dan diadili jika mereka mencoba melarikan diri ke negara itu.
Dilansir dari surat kabar mingguan Bild am Sonntag, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan bahwa pihak berwenang Jerman tidak akan mengizinkan para kaki tangan rezim Assad untuk mencari suaka di Jerman.
“Jika ada penyiksa Assad yang berpikir untuk melarikan diri ke Jerman sekarang, saya hanya bisa mengatakan dengan jelas: Kami akan meminta pertanggungjawaban semua antek rezim atas kejahatan mereka yang mengerikan, dengan kekuatan hukum penuh,” katanya pada Ahad (15/12/2024).
“Sangat penting bagi otoritas keamanan internasional dan badan intelijen untuk bekerja sama semaksimal mungkin sekarang,” tambahnya.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, memperkuat hal ini dengan menyoroti kontrol perbatasan Jerman yang lebih ketat dan menekankan rekam jejak negara itu dalam mengadili kejahatan perang di Suriah.
“Kami sangat waspada. Jika antek-antek rezim teror Assad mencoba melarikan diri ke Jerman, mereka harus tahu bahwa hampir tidak ada negara lain yang mengejar kejahatan mereka sekeras Jerman. Hal itu seharusnya membuat mereka jera dan tidak berani mencoba,” ujarnya.
Diktator Bashar al-Assad, yang memerintah Suriah dengan tangan besi selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember setelah kelompok-kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus.
Pengambilalihan ini terjadi setelah para pejuang Hai’at Tahrir Asy-Syam (HTS) merebut kota-kota utama di seluruh negeri dalam serangan cepat yang berlangsung kurang dari dua minggu. (Rafa/arrahmah.id)