DAMASKUS (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Suriah dibantu Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal sebagai White Helmets, masih menggali dan mencari cara untuk menjangkau para tahanan di bagian bawah tanah Sednaya, yang dikenal sebagai penjara merah. Beberapa pihak dengan serius mencari keberadaan profesor jihad global, Abu Mushab al Suri.
Pada hari kedua setelah jatuhnya mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad, dilansir OGN News (9/12/2024), berbagai upaya terus dilakukan untuk mencari Al Suri yang dikabarkan ditahan di lantai 3 Penjara Sednaya yang terkenal kejam. Namun, hingga kemarin keberadaan pengarang buku “Da’wah Al Muqawamah Al Islamiyyah Al ‘Alamiyyah” yang jadi rujukan mujahidin abad 21 ini masih belum ditemukan.
Bahkan informasi sementara Asosiasi Tahanan dan Orang Hilang, tahanan di Penjara Sednaya disebutkan sudah tidak tersisa di fasilitas tersebut namun tim penyelamat masih mencoba untuk mencari sel-sel rahasia.
Al Suri sebelumnya bergabung dengan Ikhwanul Muslimin di Suriah dan ikut serta dalam menentang rezim diktator Hafiz Assad (ayah Bashar Al Assad). Hingga akhirnya dia pergi ke Spanyol dan bertemu Syaikh Dr. Abdullah Azzam dan syaikh Usamah bin Laden di Peshawar utnuk jihad Afghanistan.
Di Peshawar, al Suri menjadi terkenal dengan nama Umar Abdul Hakim setelah menerbitkan kitab setebal 900 halaman pada Mei 1991 yang berjudul “Revolusi Jihad Islam Suriah” atau “Suriah Experience” (Al Tajrubah Al Suriyyah). Dalam risalah itu disebut beliau mengoreksi kegagalan gerakan Ikhwanul Muslimin terutama di Suriah. Kitab itu disebut menjadi salah satu dasar intelektual Al Qaidah dan arus Jihad selama 1990-an.
Pada tahun 1997, al Suri mendirikan perusahaan media yang bernama Islamic Conflict Studies Bureau. Melalui kantor media ini beliau memfasilitasi dua wawancara penting media barat dengan Syaikh Usama bin Ladin di Afghanistan. Salah satu yang terkenal adalah wawancara wartawan Amerika Serikat dari CNN Peter Bergen dengan Syaikh Usama bin Laden Maret 1997.
Selain “Al Tajrubah Al Suriyyah” karya beliau yang paling terkenal adalah kitab setebal 1600 halaman yang berjudul “Da’wah Al Muqawamah Al Islamiyyah Al ‘Alamiyyah” atau “Seruan Perlawanan Islam Internasional”. Kitab tersebut diedarkan melalui Internet pada Desember 2004 atau Januari 2005.
Di dalam kitab tersebut beliau menyebutkan bahwa: “Tanpa konfrontasi lapangan dan penguasaan wilayah maka kita tidak akan bisa mendirikan negara yang menjadi tujuan strategis dari perlawanan.”
Karena tulisan-tulisannya yang produktif pada isu-isu strategis dan politik, dan pengalaman perang gerilya, beliau adalah dosen populer dan untuk tingkat tertentu sebagai penasihat tidak resmi untuk berbagai jamaah jihad di Afghanistan.
Al Suri kemudianditangkap di Pakistan pada tahun 2005 kemudian diserahkan kepada rezim Suriah, dan diyakini masih ditahan oleh rezim Suriah hingga kini.(hanoum/arrahmah.id)