ALEPPO (Arrahmah.id) – Setidaknya 25 orang tewas di Suriah barat laut dalam serangan yang dilakukan oleh rezim Asad dan Rusia, layanan penyelamatan yang dikelola oposisi Suriah yang dikenal sebagai White Helmets mengatakan pada Senin pagi (2/12/2024).
#Syria #Russia
(#US #Israel #Turkey's terrorists)
Bombing of Syrian terrorists territory. Rescuers say 25 killed in government and Russian air strikes
Rebels say they push south of Aleppo, take town.
Syrian army says it is gaining ground after losses pic.twitter.com/NMJ6LI0S3Q— Mahmood Khan (@Mahmood88239370) December 2, 2024
Jet tempur Rusia dan rezim menyerang Idlib yang dikuasai perlawanan di Suriah utara pada Ahad (1/12), kata sumber militer, saat Presiden Suriah Bashar Asad bersumpah untuk menghancurkan aliansi perlawanan yang telah menyapu bersih pasukannya dalam perjalanan mereka untuk merebut Aleppo.
Penduduk mengatakan satu serangan menghantam daerah permukiman padat penduduk di pusat Idlib, kota terbesar di daerah kantong perlawanan di dekat perbatasan Turki, tempat sekitar empat juta warga Suriah yang mengungsi tinggal di tenda-tenda darurat.
Setidaknya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, menurut tim penyelamat di lokasi kejadian. Rezim Asad dan sekutunya Rusia telah terlibat dalam penyerangan sengaja terhadap warga sipil di wilayah yang dikuasai perlawanan selama lebih dari satu dekade perang saudara Suriah, yang menewaskan ribuan orang.
Sepuluh anak termasuk di antara yang tewas dalam serangan udara di Idlib dan sekitar target lain di wilayah yang dikuasai perlawanan dekat Aleppo pada Ahad (1/12), White Helmets melaporkan.
Assad's regime unleashes a brutal bombing campaign in response to territorial losses, targeting cities and towns in the liberated areas.
Idlib city: 5 civilians killed.
IDP camp near Idlib: 7 killed (5 children, 2 women), 12 injured.
The regime's helicopters are dropping… pic.twitter.com/1hfwCK01wf
— Abbas عباس (@zead454) December 2, 2024
Jumlah korban tewas akibat serangan Suriah dan Rusia sejak 27 November telah meningkat menjadi 56, termasuk 20 anak-anak, kelompok itu menambahkan dalam sebuah pernyataan di X.
Perlawanan menguasai seluruh provinsi Idlib dalam beberapa hari terakhir, serta menyerbu kota terbesar Suriah, Aleppo, yang memaksa pasukan rezim Asad mundur.
Ini adalah serangan perlawanan paling berani dalam beberapa tahun terakhir dalam perang saudara di mana garis depan sebagian besar telah dibekukan sejak 2020.
Rezim Asad, Rusia, dan Iran telah aktif selama ini, termasuk sering menyerang Idlib yang dikuasai perlawanan dan membangun pangkalan militer di dekatnya untuk melancarkan serangan di masa mendatang ke provinsi yang dibebaskan itu.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di media pemerintah, Asad mengatakan: “Teroris hanya mengenal bahasa kekerasan dan dengan bahasa itulah kita akan menghancurkan mereka”.
Tentara Suriah yang setia kepada Asad mengatakan puluhan tentaranya tewas dalam pertempuran di Aleppo.
Para blogger perang Rusia melaporkan pada Ahad (1/12) bahwa Moskow telah memecat Sergei Kisel, jenderal yang memimpin pasukannya di Suriah, menurut Reuters.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu dengan Asad di Damaskus pada Ahad (1/12) dan mengumumkan dukungan penuh Teheran terhadap rezimnya. Ia kemudian tiba untuk berunding di Ankara, Turki, salah satu pendukung utama pemberontak.
“Saya dengan jelas mengumumkan dukungan penuh Republik Islam Iran kepada Presiden Asad, pemerintah, tentara, dan rakyat Suriah,” kata Araghchi.
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut tetapi Iran telah menjadi salah satu pendukung politik dan militer utama Asad dan telah mengerahkan penasihat dan pasukan militer setelah protes 2011 terhadap pemerintahan Asad berubah menjadi perang habis-habisan. (zarahamala/arrahmah.id)