JAKARTA (Arrahmah.id) – Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menegaskan ia tidak terlibat dalam inisiasi pembentukan Partai Perubahan di Jawa Tengah. Bahkan, ia mengaku juga tidak setuju dibentuk Partai Perubahan saat ini.
Publik banyak mengaitkan Partai Perubahan dengan Anies lantaran ketika dideklarasikan, mereka ikut memajang foto mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
“Tidak ada kaitannya. Tidak pernah menjadi bagian dan tak menyetujui didirikannya Partai Perubahan. Saya tegaskan, saya bukan bagian dari insiatif dan saya tidak menjadi bagian dari itu semua,” ujar Anies ketika berbicara di program Rosi yang tayang di stasiun Kompas TV, Jumat (29/11/2024).
Partai tersebut didirikan oleh ribuan orang yang mengaku relawan Anies. Bahkan, mereka sudah siap mengusung Anies untuk maju di Pilpres 2029.
Di sisi lain, Anies mengatakan soal pembentukan partai politik atau ormas, tinggal menunggu waktu. Ia pun menepis alergi terhadap partai politik.
“Mungkin nanti ada waktunya (untuk mengumumkan partai politik). Saat ini belum, tapi tidak ada bayangan agar jangan berpartai atau agar alergi terhadap partai politik. Sama sekali tidak,” katanya.
Lebih lanjut, Anies berharap ia dijauhkan dari sikap-sikap sombong sehingga tidak merasa lebih besar dibandingkan partai politik. Ia mengatakan memilih tetap berada di area politik karena membawa misi khusus.
“Itu sebabnya mengapa ketika ada pilkada saya memilih untuk menyampaikan kepada publik pilihan saya. Karena saya bawa misi,” kata Anies. Salah satu misi yang ia bawa ingin memastikan warga Kampung Bayam bisa menempati rumah susun yang sudah rampung dibangun.
“Kalau bicara soal Kampung Bayam, ini menyangkut keadilan. Sudah cukup di ibu kota, di tempat yang menjadi pusat perhatian media dan publik, negara tega menelantarkan rakyat. Padahal, hak mereka untuk tinggal sudah ada di depan mata. Kita semua tidak berkutik karena tak punya kewenangan,” terangnya.
(ameera/arrahmah.id)