KHYBER PAKHTUNKHWA (Arrahmah.id) — Setidaknya 33 orang tewas dan 25 lainnya terluka dalam bentrokan antara kelompok bersenjata Islam dan Syiah di distrik Kurram, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Jumat (22/11/2024) malam. Konflik yang terus memanas itu juga mengakibatkan sejumlah rumah, toko, dan fasilitas pemerintah dibakar.
Menurut seorang pejabat kepolisian setempat yang enggan disebutkan namanya karena tidak memiliki kewenangan berbicara kepada media, seperti dilansir Al Jazeera (23/11), bentrokan kali ini melibatkan kelompok suku Alizai dan Bagan di kawasan Lower Kurram.
“Kedua pihak menggunakan senjata berat dan otomatis. Sekolah-sekolah di Kurram terpaksa ditutup karena situasi sangat tegang,” katanya.
Dilansir The Associated Press, dalam video yang beredar, menunjukkan api berkobar di pasar, dengan asap hitam pekat membubung di malam hari. Suara tembakan juga terdengar di tengah suasana mencekam.
Kekerasan bermula ketika kelompok bersenjata Islam dan Syiah terlibat baku tembak. Sejumlah laporan menyebutkan, penyerang bahkan membakar bangunan milik warga dan fasilitas pemerintah di kawasan tersebut.
Wilayah Kurram memang memiliki sejarah panjang ketegangan antara komunitas Islam dan Syiah. Meski populasi Syiah hanya sekitar 15 persen dari 240 juta penduduk Pakistan yang mayoritas Muslim, hubungan antar kelompok biasanya berjalan damai.
Namun, di Kurram, situasi sering kali memanas karena berbagai faktor, termasuk sengketa tanah yang berubah menjadi konflik sektarian.
Bentrokan ini merupakan kelanjutan dari serangan bersenjata mematikan yang terjadi pada Kamis (21/11) kemarin.
Dalam insiden tersebut, pelaku bersenjata melepaskan tembakan ke arah bus dan mobil di Kurram, menewaskan 42 orang.
Hingga kini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab, dan polisi masih menyelidiki motif serangan tersebut.
Sejak Juli lalu, puluhan orang dari kedua kelompok telah kehilangan nyawa akibat konflik yang dipicu oleh sengketa tanah. (hanoum/arrahmah.id)