DOHA (Arrahmah.id) – Kantor politik kelompok perlawanan Palestina Hamas di Doha belum ditutup secara permanen, juru bicara kementerian luar negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan pada Selasa (19/11/2024).
Awal bulan ini Reuters mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa Washington telah meminta Qatar untuk mengusir kelompok tersebut dan bahwa Doha telah menyampaikan pesan ini kepada Hamas.
Al-Ansari mengatakan kantor Hamas telah dibentuk untuk memfasilitasi upaya mediasi untuk mengakhiri perang Gaza.
“Jelas, ketika tidak ada proses mediasi, kantor itu sendiri tidak memiliki fungsi apa pun selain menjadi bagian dari proses tersebut,” katanya.
Al-Ansari mengatakan bahwa setiap keputusan untuk menutup kantor tersebut secara permanen adalah keputusan “yang akan Anda dengar dari kami secara langsung, dan tidak boleh menjadi bagian dari spekulasi media.”
Qatar telah bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Mesir selama berbulan-bulan dalam perundingan yang tidak membuahkan hasil untuk mengakhiri konflik Israel-Hamas.
“Para pemimpin Hamas yang berada dalam tim negosiasi sekarang tidak berada di Doha. Seperti yang Anda ketahui, mereka berpindah-pindah di antara ibu kota yang berbeda,” kata Al-Ansari.
Sebelumnya pada November, Qatar mengatakan kepada Hamas dan “Israel” bahwa pihaknya akan menghentikan upayanya untuk memediasi gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera hingga mereka menunjukkan “kesediaan dan keseriusan” untuk melanjutkan pembicaraan. (haninmazaya/arrahmah.id)