BEIRUT (Arrahmah.id) — Israel terus melakukan serangan ke Beirut, Lebanon, dengan dalih menghancurkan fasilitas milisi Syiah Hizbullah. Serangan terbaru Israel mengenai gedung di kawasan padat dekat kantor Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, dan markas besar PBB.
Dilansir Al Jazeera (19/11/2024), petugas tanggap darurat tampak mengevakuasi jenazah dari reruntuhan yang dipicu serangan terbaru Israel di pusat kota Beirut. Lingkungan Zuqaq al-Blat merupakan daerah yang terkenal dan padat penduduk.
Ada masjid, beberapa kedai kopi, dan bangunan tempat tinggal yang terdampak serangan. Serangan ini merupakan yang ketiga dalam kurun waktu 24 jam di wilayah administratif Beirut.
Beberapa serangan juga terjadi sehari sebelumnya, salah satunya di dekat kedutaan Prancis yang menewaskan kepala media Hizbullah, Mohammad Afif. Ada juga serangan lain di jalan pasar Mar Elias yang menewaskan lebih banyak orang.
Serangan udara terbaru Israel ini hanya terjadi beberapa meter dari kantor Perdana Menteri Najib Mikati atau Grand Serail yang di sebelahnya juga terdapat markas besar badan PBB di Beirut, United Nations Economic and Social Commission for Western Asia (ESCWA).
Serangan ini juga terjadi saat negosiasi gencatan senjata berlangsung. Serangan udara serta serangan darat Israel di Lebanon selatan dan tembakan roket terus-menerus dari Hizbullah ke Israel menambah skeptisisme terhadap prospek gencatan senjata yang sesungguhnya.
Israel melakukan serangan ke Lebanon dengan dalih menghancurkan Hizbullah agar warga mereka aman untuk kembali ke Israel utara. Serangan Israel itu telah menyebabkan lebih dari 3.000 orang tewas di Lebanon. (hanoum/arrahmah.id)