RAMLA (Arrahmah.id) – Dua tahanan Palestina tewas di tahanan ‘Israel’, menurut laporan dari Otoritas Urusan Tahanan dan Klub Tahanan.
Salah satu tahanan, Samih Aliwi yang berusia 61 tahun, adalah seorang pemimpin Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, yang berasal dari Nablus di Tepi Barat yang diduduki. Yang kedua, Anwar Aslim, berasal dari Gaza.
Pihak berwenang menyatakan bahwa Aliwi meninggal pada 6 November, enam hari setelah dipindahkan dari Klinik Penjara Ramla ke Rumah Sakit Assaf Harofeh.
The Palestinian martyred prisoner, Samih Aliwi, who was arrested more than once and subjected to torture despite his health condition, was martyred last week, 6days after being transferred from Ramla prison clinic to the hospital.
11-6-2024🇵🇸💔
الله يرحم روحك الطاهره يا شيخ🇵🇸💔🕊️ pic.twitter.com/DQNPSLOkpe— Her name is Palestine 🇵🇸😇 (@ayshaaa_48) November 15, 2024
Dia sebelumnya ditahan di Penjara Negev.
Otoritas mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa administrasi penjara gagal mengumumkan kematiannya, meskipun diwajibkan untuk melakukannya.
Aslim dilaporkan meninggal dunia pada 9 November saat dipindahkan dari Penjara Negev ke Rumah Sakit Soroka, setelah kesehatannya tiba-tiba memburuk.
Aliwi, yang ditahan berdasarkan penahanan administratif sejak 21 Oktober 2023, memiliki riwayat masalah kesehatan, termasuk tumor usus jinak yang sebelumnya memerlukan pembedahan.
Ia dijadwalkan menjalani prosedur medis lebih lanjut pada bulan Desember 2023, yang ditunda karena penangkapannya.
Kondisinya memburuk selama dalam tahanan. Sebaliknya, Aslim ditahan pada 8 Desember 2023, tanpa masalah kesehatan sebelumnya, sebagaimana dikonfirmasi oleh keluarganya.
⭕ Palestinian Captives Commission and the Palestinian Captives' Club announce the martyrdom of two Palestinian captives, Samih Aliwi and Anwar Aslim, under tragic circumstances.
Based on the available information, captive leader Samih Aliwi passed away on 6 November 2024./ pic.twitter.com/nQRcptPjFd
— Palestine Captives 𓂆 (@Palestinecapti1) November 15, 2024
Kedua lembaga tersebut menuduh sistem penjara ‘Israel’ melakukan “kejahatan sistematis,” termasuk kebijakan pengabaian dan pembunuhan lambat.
Mereka menyoroti bahwa Aliwi adalah mantan tahanan yang telah menghabiskan sekitar 10 tahun di tahanan sejak 1988 dan merupakan ayah dari sembilan anak. Aslim, yang juga sudah menikah, memiliki empat anak.
Dengan kematian ini, jumlah tahanan Palestina yang diketahui telah meninggal di penjara ‘Israel’ sejak 1967 telah meningkat menjadi 280.
Angka ini tidak termasuk mereka yang identitas dan keadaan kematiannya tetap dirahasiakan atau mereka yang dieksekusi saat dalam tahanan.
Hamas Berduka
Hamas mengeluarkan pernyataan duka cita atas meninggalnya tahanan Palestina.
“Kematian pemimpin Samih Alawi dari Nablus dan tahanan Anwar Aslim dari Gaza di dalam penjara pendudukan mencerminkan meningkatnya kejahatan yang dilakukan terhadap tahanan,” kata pernyataan itu.
“Ini merupakan kelanjutan dari kebijakan pembunuhan lambat yang sistematis dan disengaja melalui kelalaian medis dan penggunaan segala bentuk penyiksaan dan penganiayaan,” tambahnya.
Saat berduka atas kematian para tahanan, Hamas mengatakan bahwa “penderitaan tahanan laki-laki dan perempuan di dalam penjara (…) merupakan noda malu dalam catatan pendudukan kriminal.”
Hamas juga menyerukan “tindakan mendesak di semua tingkatan untuk menyelamatkan mereka dari pemerintah pendudukan fasis dan kriminal, yang secara terbuka berusaha mengeksekusi mereka.” (zarahamala/arrahmah.id)