HAIFA (Arrahmah.id) – Wali Kota Haifa Yona Yahav mengatakan pada Selasa (12/11/2024) bahwa serangan roket Hizbullah terhadap daerah itu sehari sebelumnya telah memaksa penduduk melarikan diri dengan panik dan toko-toko tutup.
“Kota Haifa telah menerima pukulan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Semuanya terhenti, jalan-jalan kosong, dan toko-toko tutup,” kata Yahav.
“Saat ekonomi Haifa terpuruk, hal ini akan memengaruhi seluruh ‘Israel’. ‘Israel’ hanya akan kuat jika wilayah utara kuat,” imbuhnya.
A large exodus of settlers is moving from Haifa to central Tel Aviv. pic.twitter.com/IqTa24jfLY
— SilencedSirs◼️ (@SilentlySirs) November 11, 2024
Hezbollah scores direct rocket hit in Haifa where 50% of residents have already left for Tel Aviv: pic.twitter.com/6aq475nrsU
— PalMedia (@PalBint) November 11, 2024
Menyusul serangan Hizbullah terhadap permukiman Krayot dekat Haifa pada Senin (11/11), berbagai gambar beredar di media sosial yang menunjukkan warga ‘Israel’ berbondong-bondong meninggalkan daerah itu dan kemacetan lalu lintas besar di jalan-jalan.
Ratusan roket ditembakkan ke wilayah utara ‘Israel’ pada 11 November, termasuk sedikitnya 100 roket ke arah pemukiman Kiryat Ata, Kiryat Yam, dan Kiryat Bialik di gugus pemukiman Krayot tidak jauh dari Haifa.
Sebuah akademi polisi di Kiryat Ata rusak, sementara beberapa kendaraan hancur atau terbakar. Rumah dan bangunan juga mengalami kerusakan, dan sedikitnya tujuh warga ‘Israel’ terluka.
⚡️🇱🇧🇮🇱BREAKING:
New footage shows rocket impacts north of Haifa, in the “Krayot” area of northwestern occupied Palestine, following a large-scale rocket attack from Lebanon. Approximately 70 rockets were fired in the first barrage, followed shortly by a second, resulting in… pic.twitter.com/ZZCxlrOa6P
— Suppressed News. (@SuppressedNws) November 11, 2024
Operasi Hizbullah sejak dimulainya perang telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian di wilayah utara ‘Israel’.
Distrik Haifa telah menjadi sasaran pengeboman intensif oleh Hizbullah hampir setiap hari sejak ‘Israel’ memperluas serangannya ke Lebanon pada September. Bisnis-bisnis di Haifa mulai terdampak.
Dalam beberapa hari terakhir, pesawat nirawak perlawanan Lebanon telah mencapai pinggiran kota Tel Aviv. Hizbullah menargetkan wilayah Tel Aviv dengan roket pada Selasa sore (12/11), menyebabkan sirene berbunyi keras dan memaksa para pemukim berlindung di tempat perlindungan.
Hizbullah telah menolak klaim ‘Israel’ bahwa kemampuannya telah menurun, dan bersumpah bahwa mereka siap untuk berperang dalam waktu yang lama. Kepala hubungan media Hizbullah Mohammad Afif mengatakan pada Senin (11/11) bahwa masih ada senjata yang belum terungkap.
“Kami memiliki lebih banyak lagi,” ia memperingatkan, seraya menambahkan bahwa penggunaan senjata baru akan “diputuskan oleh pimpinan perlawanan” di bawah “manajemen yang tepat.”
Ia juga menyatakan bahwa Israel tidak akan mencapai tujuannya selama ia tidak dapat mengendalikan wilayah mana pun di Lebanon selatan, dan bahwa membunuh warga sipil dan menghancurkan infrastruktur tidak akan memberinya kemenangan. (zarahamala/arrahmah.id)