RIYADH (Arrahmah.id) — Hasil pertemuan pemimpin negara-negara Arab dan Islam dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa di Riyadh, Arab Saudi, melahirkan 38 poin resolusi, salah satunya soal perlawanan terhadap agresi brutal Israel.
“Kami memutuskan: 1. Untuk menegaskan resolusi yang dikeluarkan oleh KTT Gabungan Luar Biasa Pertama di kota Riyadh pada bulan November 2023, untuk memperbarui perlawanan kuat kita terhadap agresi brutal Israel di Jalur Gaza dan Lebanon,” demikian bunyi putusan poin pertama, seperti dikutip dari Saudi Press Agency (12/11/2024).
Lebih lanjut, mereka akan bekerja guna mengakhiri dampak kejahatan kemanusiaan yang menimpa warga sipil, meliputi anak-anak, wanita, orang tua, dan mereka yang tak bersenjata. Pihaknya akan berkoordinasi dengan komunitas internasional guna mengakhiri pelanggaran serius Israel terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional, dan yang membahayakan perdamaian.
“Menegaskan kembali resolusi KTT Arab ke-33, yang diadakan di Kerajaan Bahrain pada bulan Mei 2024, dan KTT Islam ke-15, yang diadakan di Republik Gambia pada bulan Mei 2024,” lanjut putusan tersebut.
Hasil KTT tersebut juga menyoroti bahaya eskalasi yang melanda kawasan dan konsekuensi regional dan internasionalnya. Diketahui, perluasan agresi telah berlangsung lebih dari satu tahun di Jalur Gaza dan diperluas hingga Lebanon. Pelanggaran kedaulatan juga terjadi di Republik Irak, Republik Suriah, dan Republik Islam Iran.
Laporan otoritas kesehatan di Gaza, seperti dilansir WAFA, menyebut korban tewas akibat agresi Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 mencapai 43.603 orang, sementara 102.929 orang luka-luka.
Sebelumnya, para pemimpin negara-negara Arab dan Islam bertolak ke Riyadh untuk mengadakan pertemuan mendesak atas permintaan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Hal ini menyusul agresi Israel yang kian brutal di Gaza dan Lebanon. (hanoum/arrahmah.id)