PUNJAB (Arrahmah.id) — Pemerintah Provinsi Punjab, Pakistan, menghentikan kegiatan belajar mengajar hingga membatasi jam operasional pertokoan gara-gara polusi udara memburuk.
Dilansir Reuters (11/11/2024), pemerintah Punjab pada Senin (11/11) melarang sebagian besar kegiatan luar ruangan (outdoor) dan memerintahkan toko-toko hingga mal di berbagai distrik untuk tutup lebih cepat yakni maksimal pukul 20.00 waktu setempat.
“Penyebaran penyakit konjungtivitis/mata merah akibat infeksi bakteri atau virus, asap, debu, maupun paparan bahan kimia merupakan ancaman serius dan langsung terhadap kesehatan masyarakat,” demikian pernyataan pemerintah Punjab, seperti dikutip Reuters.
Sejumlah distrik di Punjab belakangan ini mencatat peningkatan pasien yang mengidap penyakit pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta mata merah. Beberapa wilayah tersebut antara lain Lahore, Multan, Faisalabad, dan Gujranwala.
Berdasarkan catatan situs penilai kualitas udara, IQAir, Lahore menjadi kota paling berpolusi di dunia dengan skor indeks sebesar 600. Menurut IQAir, kualitas udara dianggap baik jika mencapai skor indeks 0-50.
Seiring dengan kondisi dan peningkatan penyakit terkait polusi, pemerintah Punjab pun melarang kegiatan-kegiatan di luar ruangan seperti acara olahraga, pameran, festival, hingga acara makan malam di luar.
Meski begitu, upacara keagamaan “yang tak bisa dihindari” dikecualikan dari aturan ini.
Selain itu, gerai-gerai darurat seperti apotek, pom bensin, toko susu, toko buah, dan pasar juga tak dibatasi jam operasionalnya.
Sebelum ini, pemerintah Punjab sudah menutup lebih dulu kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah serta tempat wisata terbuka seperti taman dan kebun binatang.
Penutupan dan pembatasan ini akan berlaku selama sepekan mulai Senin hingga 17 November mendatang. (hanoum/arrahmah.id)