YERUSALEM (Arrahmah.id) – Gerakan perlawanan mendesak para pemimpin Arab dan Islam untuk mengerahkan upaya ekonomi dan politik untuk menghentikan kejahatan ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina.
Gerakan Perlawanan Palestina Hamas pada Sabtu (9/11/2024) mendesak pertemuan puncak KTT Arab-Islam yang akan datang untuk memikul tanggung jawabnya terhadap kota Yerusalem yang diduduki, yang menjadi subjek dari “kampanye Yahudisasi Israel yang sistematis.”
Hamas urges Islamic countries to take action on Jerusalem's future ahead of Arab summit
Watch for more details pic.twitter.com/K2YAseYjhI
— The Times Of India (@timesofindia) November 10, 2024
Anggota Biro Politik dan Kepala Kantor Urusan Al-Quds, Harun Nasser al-Din, mendesak para pemimpin negara Arab dan Islam, yang akan bertemu pada hari ini, Senin (11/11) di ibu kota Saudi, Riyadh, untuk memenuhi tugas mereka terhadap kota suci tersebut.
“Sudah saatnya bagi negara-negara Islam untuk menjalankan tugas keagamaan dan politik mereka terhadap kota yang diduduki, yang tengah menghadapi kampanye Yahudisasi yang luas dan sistematis oleh pemerintah pendudukan ekstremis,” tegas Nasser Al-Din.
Pemimpin Hamas mencatat bahwa negara-negara Arab dan Islam memiliki sarana ekonomi dan politik untuk menekan para pemimpin dunia agar mengakhiri kejahatan pendudukan ‘Israel’ terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci Islam.
Dalam sebuah pernyataan, Nasser al-Din mengingatkan para pemimpin Arab dan Islam tentang pentingnya menerapkan resolusi-resolusi pertemuan puncak sebelumnya, yang “menolak segala perubahan terhadap status kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa, dan mendesak negara-negara untuk menarik kedutaan mereka yang dipindahkan ke kota yang diduduki itu”.
FM Ambassador Ahmed Moalim Fiqi participated this Sunday morning in the preparatory ministerial meeting for the Extraordinary Arab-Islamic Summit in Riyadh. The summit is convened to address the ongoing Israeli aggression on Palestinian and Lebanese territories. #Somalia pic.twitter.com/PE93LgmP1M
— Ministry of Foreign Affairs 🇸🇴 (@MOFASomalia) November 10, 2024
Pejabat tinggi Hamas juga menggarisbawahi meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal Yahudi di Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya operasi pembongkaran oleh otoritas pendudukan ‘Israel’ di Yerusalem yang diduduki, khususnya di Silwan sebagai tanda kebijakan Yudaisasi di kota suci tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)