GAZA (Arrahmah.id) — Kelompok perlawanan Palestina Hamas, ikut berpendapat soal menangnya Donald Trump dalam pemilihan umum Amerika Serikat (AS) pada 5 November kemarin. Hal ini terjadi saat kelompok itu terus mendapatkan serangan dari sekutu utama Washington, Israel.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan Trump harus belajar dari kesalahan Presiden AS petahana, Joe Biden.
Menurutnya, wakil Biden yang saat ini menjadi kompetitor Trump, Kamala Harris, kalah dalam pemilihan lantaran sikapnya yang mendukung Israel atas serangan ke Gaza.
“Kekalahan Partai Demokrat adalah harga yang wajar untuk ‘sikap kriminal’ kepemimpinan mereka terhadap Gaza,” kata pejabat itu memberi peringatan dikutip Reuters dan Middle East Eye (6/11/2024).
“Kemenangan Trump mengujinya untuk menerjemahkan pernyataannya bahwa ia dapat menghentikan perang dalam hitungan jam,” tambahnya menanggapi pidato kemenangan Trump.
Donald Trump secara resmi telah menyatakan dirinya unggul sebagai pemenang pemilu presiden AS Rabu dini hari. Hal ini mendorong calon presiden dari Partai Republik itu untuk mengucapkan pidato kemenangan di depan para pendukungnya.
Dalam data terbaru Associated Press (AP), Trump telah mengamankan 277 suara atau 7 suara lebih banyak dari pengamanan suara electoral college mayoritas untuk menjadi presiden AS. Batas ambang electoral vote adalah 270.
Sementara itu, perang di Gaza terus terjadi meski sejumlah pejabat pemimpin Hamas tewas dibunuh Israel. Saat ini, 43 ribu warga sipil di Gaza tewas, dengan mayoritas anak-anak dan wanita. (hanoum/arrahmah.id)