TEL AVIV (Arrahmah.id) — Mendiang pimpinan kelompok perlawanan Palestina Hamas, Yahya Sinwar, dilaporkan tidak makan apa pun selama 72 jam (tiga hari) sebelum terbunuh dalam serangan Israel beberapa waktu lalu. Hal itu dilaporkan para dokter forensik Israel usai mengautopsi jasad Sinwar.
“Media Israel melaporkan bahwa otopsi terhadap jasad pemimpin Yahya Al-Sinwar mengungkap bahwa ia tidak makan apa pun dalam 72 jam terakhir sebelum ia mati syahid,” dikutip dari Quds News Network (4/11/2024).
Dilansir melalui Mehr News Agency, laporan ini menepis tudingan Israel yang kerap menyebut bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza dinikmati oleh Hamas. Sementara rakyat Gaza tidak mendapatkan manfaat dari bantuan tersebut.
Dalil itu kerap dipakai Pemerintah Israel sebagai alasan untuk memblokade aliran bantuan ke Gaza. Aksi blokade yang dilakukan Israel menimbulkan bencana kelaparan terhadap rakyat Gaza.
Sinwar diketahui memimpin Hamas di Gaza sejak kematian para pemimpin politik kelompok tersebut, Ismail Haniyeh, di Teheran dan komandan senior Mohammed Deif di Gaza pada bulan Juli tahun ini.
Ia menghabiskan 22 tahun di penjara Israel sebelum dibebaskan pada tahun 2011 dalam pertukaran tahanan. Sinwar terbunuh dalam serangan Israel di Tal as Sultan, Gaza, pada 16 Oktober 2024 lalu. (hanoum/arrahmah.id)