JAKARTA (Arrahmah.id) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon turut merespons aksi ormas yang mencopot label ‘Masakan Padang’ di salah satu rumah masakan padang di Pabuaran, Cirebon, Jawa Barat. Aksi itu pun viral di media sosial.
“Saya imbauannya budaya kuliner itu adalah budaya Nusantara milik kita bersama, harus kita jaga bersama. Memang tidak boleh ada kekeliruan, kesalahpahaman yang semacam itu ya,” katanya di Jakarta, dilansir detik.com, Ahad (3/11/2024).
Menurutnyw, masyarakat harusnya mendorong pelestarian kuliner Tanah Air dengan menjaga kualitas cita rasa. Tidak cuma masakan Padang, hal itu juga harus dilakukan untuk kuliner khas di seluruh Indonesia.
“Bukan hanya masakan minang, masakan Padang, yang lain-lain juga, (masakan) Aceh, masakan Jawa, masakan misalnya Rawon, dan apapun ya. Saya kira harus dijaga cita rasanya, kualitasnya, dan terutama juga secara higienis,” jelas Fadli.
“Itu juga sangat penting. Saya kira itu yang harus kita dorong,” lanjutnya.
Fadli menegaskan aksi yang dilakukan ormas tersebut keliru dan tidak boleh dilakukan. Menurutnya, setiap warga negara boleh memasak dan menjual masakannya.
“Iya, saya kira kalau sweeping itu keliru udah pasti. Jadi tidak boleh ada yang seperti itu, karena itu milik kita bersama sudah menjadi wilayah budaya publik,” tegasnya.
Sebelumnya viral di media sosial video sejumlah orang mencopot label ‘Masakan Padang’ di salah satu rumah makan di Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Cirebon, viral di media sosial.
Terungkap alasan pencopotan label itu karena protes kepada rumah makan lantaran memasang harga terlalu murah.
Dalam video tersebut, dua orang terlihat melepas tulisan ‘Masakan Padang’ dari rumah makan yang menjual makanan dengan harga murah, hanya Rp 9.000 per porsi. Aksi ini mengundang perhatian warganet karena dianggap terkait dengan persaingan bisnis kuliner.
(ameera/arrahmah.id)