GAZA (Arrahmah.id) – Laporan berita muncul kemarin, sebagian besar di media Arab, bahwa Brigade Al-Qassam berusaha membunuh Kepala Staf ‘Israel’, Herzi Halevi.
Menurut laporan, pejuang Palestina di Jalur Gaza utara, yang mengalami apa yang banyak orang gambarkan sebagai kampanye pemusnahan ‘Israel’, melakukan upaya pembunuhan beberapa hari yang lalu, ketika Halevi meninggalkan rumah Palestina di mana ia dan perwira tinggi lainnya sedang melakukan ‘penilaian lapangan’.
Meskipun Halevi berhasil meninggalkan daerah itu tanpa cedera, serangan Perlawanan Palestina mengakibatkan terbunuhnya empat tentara dari Unit Multidimensi 888.
Palestine Chronicle telah melaporkan insiden di atas tanpa menyebutkan klaim bahwa target percobaan tersebut adalah komandan tertinggi tentara ‘Israel’ sendiri. Hal ini terjadi karena tidak seorang pun tahu bahwa percobaan tersebut telah terjadi.
Namun, laporan media kini menunjukkan bahwa Halevi adalah targetnya. Semua sumber media yang melaporkan berita tersebut merujuk pada laporan Haaretz dalam bahasa Ibrani yang pertama kali mengungkap berita tersebut.
Palestine Chronicle mencoba melacak versi asli cerita tersebut tetapi tidak berhasil. Akan tetapi, cerita tersebut dilaporkan di media-media arus utama Barat, seperti Euronews, meskipun hanya dalam bahasa Arab.
Tidak jelas apakah Haaretz telah menghapus versi bahasa Ibrani atau menyembunyikannya dari beranda. Bagaimanapun, penargetan Halevi penting karena alasan-alasan berikut.
Pertama, ini menunjukkan bahwa pejuang Palestina di Jalur Utara masih menguasai medan perang dan terus beroperasi berdasarkan informasi intelijen yang kredibel.
Kedua, terbunuhnya Kolonel Ehsan Daqsa pada 20 Oktober, bersama dengan sejumlah perwira tinggi ‘Israel’ lainnya, menunjukkan bahwa kelompok Perlawanan di Gaza tidak hanya mampu mencegat tetapi juga melaksanakan rencana mereka dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Dan akhirnya, Rencana Jenderal itu menemui kendala besar dan mungkin tidak dapat dilaksanakan. (zarahamala/arrahmah.id)