GAZA (Arrahmah.id) — Bosan dengan kutukan dan kecaman pemimpin negeri-negeri muslim, kelompok perlawanan Palestina Hamas menyerukan para pemimpin Arab dan Islam untuk menegakkan tanggung jawab atas perang genosida di Gaza.
“Para pemimpin negara-negara Arab dan Islam untuk menegakkan tanggung jawab mereka dan tidak hanya menyetujui dengan pernyataan kutukan,” demikian ungkap Hamas, dilansir Middle East Monitor (26/10/2024).
Gerakan ini mendesak mereka untuk: “Mengambil tindakan untuk menghentikan perang genosida dan pembersihan etnis yang dialami rakyat kami.”
Gerakan ini menegaskan dalam pernyataan pers yang diterima oleh Quds Press bahwa, “Penyerbuan Rumah Sakit Martir Kamal Adwan di Proyek Beit Lahia oleh tentara pendudukan teroris… adalah kejahatan perang dan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.”
“Pemerintah pendudukan Zionis terus melakukan perang genosida di Jalur Gaza utara, tanpa mempedulikan akibat apa pun, mengingat dukungan dan perlindungan penuh yang diberikan kepadanya oleh pemerintah AS,” tambahnya.
Gerakan ini menekankan bahwa, pembantaian yang dilakukan di Jalur Gaza utara dan pemboman kriminal yang difokuskan pada rumah-rumah, dan pembongkaran blok-blok perumahan di atas penghuninya adalah desakan Zionis atas kampanye pembersihan etnis yang dilakukannya di Jalur Gaza utara.
“Masyarakat internasional dan lembaga-lembaganya yang bungkam atas kejahatan-kejahatan ini memikul tanggung jawab politik dan moral atas kelanjutannya dan atas keruntuhan yang disaksikan dunia dalam sistem nilai-nilai dan hukum yang mengaturnya, karena pelanggaran-pelanggaran Zionis yang meluas terhadapnya,” ujar pernyataan itu.
Sebelumnya para pemimpin negara-negara Islam dalam setahun terakhir berwacana dan berdialektika ketika berbicara tentang kekejaman Israel di Gaza. Mereka mengutuk dan mengecam tindakan keji Israel. Tapi, mereka tak bertindak banyak. (hanoum/arrahmah.id)