WASHINGTON (Arrahmah.id) – Washington telah diberitahu sebelumnya tetapi tidak ada keterlibatan AS dalam serangan ‘Israel’ terhadap Iran, kata seorang pejabat pertahanan Amerika pada Jumat malam (25/10/2024).
Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang serangan tersebut.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya mengetahui “serangan yang ditargetkan terhadap target militer di Iran” sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik Teheran pada 1 Oktober terhadap ‘Israel’.
“Kami memahami bahwa ‘Israel’ tengah melancarkan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai latihan membela diri,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Sean Savett dalam sebuah pernyataan.
Hal itu terjadi setelah ‘Israel’ mengumumkan pada Sabtu pagi (26/10) bahwa militernya melakukan “serangan tepat” terhadap “target militer” di Iran, sementara ledakan terdengar di Teheran.
Kantor berita Suriah Sana mengatakan ledakan juga terdengar di ibu kota, Damaskus.
Belum ada informasi lebih lanjut yang diungkapkan.
Televisi pemerintah ‘Israel’, KAN, melaporkan bahwa Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di gedung Kementerian Pertahanan selama serangan tersebut.
Dalam laporan malam berdasarkan sumber yang tidak disebutkan namanya, KAN mengatakan Gallant dan Kepala Staf Umum Herzi Halevi menyetujui rencana untuk menyerang Iran, sambil menunggu keputusan dari pemerintah.
Kantor Berita semi-resmi Iran Fars melaporkan bahwa ‘Israel’ menargetkan beberapa pangkalan militer di sebelah barat dan barat daya Teheran.
“Dalam serangan rezim Zionis, tampak beberapa pangkalan militer di sebelah barat dan barat daya Teheran menjadi sasaran,” katanya.
Televisi pemerintah Iran juga mengonfirmasi laporan ledakan di Teheran. (zarahamala/arrahmah.id)