KABUL (Arrahmah.id) – Menteri Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistam Sirajuddin Haqqani dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa dua puluh tahun pertempuran telah membuahkan kemenangan, dan sebuah babak baru telah dibuka, yaitu keterlibatan positif dengan dunia.
Berbicara dalam sebuah wawancara khusus dengan New York Times, Sirajuddin Haqqani mengatakan bahwa mereka telah menutup bab kekerasan dan perang.
Dalam wawancara tersebut, Haqqani menekankan persatuan dalam pemerintahan Afghanistan saat ini dan membantah adanya keretakan.
“Kepemimpinan Imarah Islam telah mengamankan sebuah pencapaian besar dengan menciptakan sebuah pemerintahan yang independen dengan satu hukum dan satu pemimpin,” katanya, seperti dilansir Tolo News (25/10/2024).
Haqqani juga menyebutkan: “Persatuan adalah hal yang penting bagi Afghanistan saat ini, sehingga kita dapat memiliki negara yang damai.”
Mengenai keterbukaannya untuk berhubungan dengan dunia, New York Times menulis bahwa Sirajuddin Haqqani “berjalan di garis yang tipis” untuk membangun hubungan dengan dunia, termasuk dengan Barat.
Menteri dalam negeri juga mengatakan bahwa larangan pendidikan anak perempuan tidak akan berlangsung selamanya.
“Situasi saat ini tidak berarti bahwa anak perempuan selamanya dilarang pergi ke sekolah dan menerima pendidikan,” kata Haqqani kepada New York Times.
Mengutip beberapa sumber, New York Times mengatakan bahwa Haqqani telah berjanji untuk mengatasi ancaman dari ISIS dan Al-Qaida.
“Tidak ada kelompok teroris yang hadir di Afghanistan; Imarah Islam mengendalikan setiap sudut negara,” kata Haqqani. (haninmazaya/arrahmah.id)