GAZA (Arrahmah.id) – Tentara pendudukan “Israel” mempublikasikan nama dan foto enam wartawan Palestina di Gaza pada Rabu (23/10/2024), menuduh mereka sebagai bagian dari Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, dan Jihad Islam, demikian laporan Al-Khaleej online, mengutip sebuah pos IDF di X.
Tentara penjajah mengklaim bahwa informasi intelijen dan dokumen-dokumen mengonfirmasi bahwa keenam jurnalis dari Al Jazeera -Anas Al-Sharif, Alaa Salama, Hossam Shabat, Ashraf Al-Sarraj, Ismail Abu Amro, dan Talal Al-Arouqi- merupakan anggota dari dua kelompok perlawanan tersebut. Laporan tersebut menambahkan bahwa Abu Amro diserang oleh militer beberapa bulan lalu di Gaza dan terluka. “Dokumen-dokumen mengonfirmasi keterlibatannya dalam kegiatan Hamas,” kata pernyataan itu.
Para jurnalis dan aktivis di media sosial mengatakan bahwa publikasi nama dan foto keenam jurnalis tersebut dapat membuka jalan bagi pembunuhan mereka, seperti yang telah terjadi pada jurnalis-jurnalis lainnya.
Hingga awal bulan ini, “Israel” telah membunuh 176 jurnalis di Gaza sejak tentara “Israel” melancarkan serangan terhadap warga Palestina di daerah kantung tersebut pada 7 Oktober 2023.
“Israel” telah menewaskan hampir 42.800 orang di Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas Oktober lalu, dan melukai lebih dari 100.000 orang lainnya. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, sekitar 11.000 orang hilang, diduga tewas, di bawah reruntuhan rumah mereka dan infrastruktur sipil lainnya yang dihancurkan oleh tentara penjajah.
Tel Aviv melanjutkan serangannya, mengabaikan dua resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian perang dengan segera. Negara apartheid tersebut juga mengabaikan perintah Mahkamah Internasional untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan genosida dan memperbaiki situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza. (haninmazaya/arrahmah.id)