BERLIN (Arrahmah.id) — Seorang warga Libya yang diduga merencanakan serangan ke Kedutaan Besar Israel di Berlin, ditangkap pada Sabtu (19/10/2024) malam di rumahnya di Bernau, pinggiran ibu kota Jerman, kata kantor kejaksaan federal negara itu.
Dilansir VOA (21/10), tersangka, yang diketahui bernama Omar A., diketahui telah menjalin komunikasi dengan pihak luar untuk merencanakan serangan besar-besaran menggunakan senjata api ke Kedutaan Besar Israel di Berlin.
Otoritas setempat mengatakan mereka menggeledah rumah pria berusia 28 tahun itu di Bernau pada Sabtu (19/10).
Mereka juga menggeledah properti di dekat Bonn milik orang lain yang “tidak dicurigai” terlibat dalam rencana yang dimaksud.
Surat kabar harian Jerman, Bild, melaporkan apartemen di Kota Sankt Augustin dekat Bonn adalah milik paman tersangka, yang diperiksa sebagai saksi.
Otoritas Jerman menangkap Omar A. setelah mendapat informasi dari badan intelijen asing, dan ia tidak pernah masuk dalam daftar pengawasan militan di Jerman, kata Bild.
Surat kabar itu juga menyebut bahwa pria Libya yang melakukan komunikasi dengan kelompok militan Islamic state (ISIS) tersebut diperkirakan masuk ke Jerman pada November 2022 dan mengajukan permohonan suaka pada Januari, yang kemudian ditolak pada September 2023.
Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, dan serangan balasan Israel ke Gaza, pihak berwenang Jerman meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan ancaman Islamis dan anti-Semitisme.
Pada awal September, polisi Munich menembak mati seorang pemuda Austria yang dikenal memiliki koneksi dengan ISIS, setelah ia melepas tembakan ke arah konsulat Israel dan polisi.
Pada awal Oktober, terjadi ledakan di dekat kedutaan besar Israel di Denmark dan penembakan di dekat kantor misi Israel di Swedia yang juga dilakukan oleh jaringan ISIS. (hanoum/arrahmah.id)