JABALIA (Arrahmah.id) – Militer ‘Israel’ telah mengintensifkan serangannya di Jalur Gaza, yang mengakibatkan tewasnya lebih dari 60 orang dalam 24 jam terakhir, sementara pengepungan di Jalur Gaza utara terus berlanjut.
Menurut media Palestina, tim penyelamat tidak dapat menjangkau banyak korban yang terluka karena pengeboman yang terus berlanjut.
Di Rafah, helikopter ‘Israel’ mengebom pusat kota, tanpa laporan langsung mengenai korban.
Menurut sumber medis, 21 warga Palestina telah tewas sejak Jumat pagi (11/10/2024) akibat serangan udara ‘Israel’.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengonfirmasi bahwa empat pembantaian terpisah selama 24 jam terakhir mengakibatkan 61 kematian dan 231 cedera.
Di antara korban terdapat 28 warga Palestina yang tewas dalam serangan udara ‘Israel’ yang menargetkan sebuah sekolah di Deir al-Balah.
Sekolah tersebut digunakan sebagai tempat penampungan bagi keluarga-keluarga yang mengungsi. Serangan udara lainnya telah menghantam berbagai lokasi, termasuk lingkungan Sheikh Radwan dan Klinik Kesehatan Al-Rimal, yang juga menampung para pengungsi.
Di Jalur Gaza utara, kamp pengungsi Jabalia masih dikepung, dengan pasukan ‘Israel’ dilaporkan meningkatkan operasi darat dan udara mereka.
A boy from North Gaza asks journalist Anas Al-Sharif [@AnasAlSharif0] to share his message on all platforms as he holds the lifeless body of his baby brother in Jabalia, North Gaza. pic.twitter.com/V31HeqwdJw
— Suppressed News. (@SuppressedNws) October 11, 2024
Tim ambulans dilaporkan tidak dapat mencapai daerah yang dibom untuk memberikan bantuan, sehingga banyak yang terluka dan tewas di bawah reruntuhan.
Pertahanan Sipil Gaza telah memperingatkan adanya tekanan berat pada sistem kesehatan, yang dapat runtuh jika rumah sakit di wilayah utara dievakuasi. (zarahamala/arrahmah.id)