JABALIA (Arrahmah.id) – Sejumlah syuhada telah gugur di berbagai wilayah Jalur Gaza, sementara puluhan jenazah masih tergeletak di jalan di wilayah utara, pada hari keenam pengepungan wilayah utara oleh pasukan pendudukan.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa para syuhada dan korban luka berjatuhan dalam serangkaian serangan ‘Israel’ yang menargetkan dua rumah di wilayah Al-Alami dan Tal al-Zaatar di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara.
Pasukan pendudukan terus mengepung kamp Jabalia di Jalur Gaza utara selama enam hari berturut-turut.
Pertahanan Sipil di Gaza mengatakan bahwa tentara pendudukan ‘Israel’ memberlakukan pengepungan total di Jalur Gaza utara, mengisolasinya sepenuhnya dari Kota Gaza.
Pertahanan Sipil menambahkan bahwa tentara pendudukan telah mencegah, sejak Ahad pagi lalu, masuknya pasokan dasar ke wilayah utara Gaza, yang mengancam nyawa warga Palestina di sana.
Pertahanan Sipil menjelaskan bahwa puluhan jenazah masih tergeletak di jalan dan belum bisa dievakuasi karena penembakan ‘Israel’ yang terus berlanjut dan brutal.
Terungkap bahwa tentara pendudukan ‘Israel’ telah menghancurkan infrastruktur di wilayah utara, sehingga pergerakan di sana hampir mustahil.
A Palestinian breaks down whilst bidding farewell to his father who was killed by the ongoing Israeli air strikes in Gaza Strip. pic.twitter.com/xmzcqT3TBL
— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) October 10, 2024
Evakuasi rumah sakit
Pertahanan Sipil di Gaza memperingatkan bahwa evakuasi rumah sakit di Jalur Gaza utara akan menyebabkan keruntuhan total sistem kesehatan dan menggandakan penderitaan penduduk.
Di sisi lain, sumber medis mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 56 syuhada telah gugur dalam serangan ‘Israel’ di Jalur Gaza sejak pagi kemarin (10/10/2024), termasuk 26 syuhada dalam pengeboman Sekolah Rufaida, yang menampung para pengungsi di sebelah barat kota Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah.
Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengatakan bahwa tentara pendudukan sengaja mengebom sekolah tersebut karena mengetahui bahwa sekolah ini menampung ribuan anak-anak dan wanita.
Kantor tersebut menjelaskan bahwa pembantaian ini meningkatkan jumlah tempat penampungan dan pusat pengungsian yang dibom oleh pendudukan menjadi 190 pusat dan menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi-organisasi internasional dan PBB untuk menekan pendudukan agar menghentikan kejahatan genosida dan menghentikan pembantaian yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Kamal Adwan Hospital is suffering from severe shortages of medical staff and supplies due to the siege on Jabalia camp and the military invasion of North Gaza. They are unable to keep up with the increasing number of martyrs and injured civilians as the situation continues to… pic.twitter.com/Xj9t5yDM5v
— Eye on Palestine (@EyeonPalestine) October 10, 2024
5 Pembantaian
Dalam konteks yang sama, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa pasukan pendudukan ‘Israel’ telah melakukan, selama 24 jam terakhir, 5 pembantaian di Jalur Gaza, 55 orang syahid dan 166 orang yang terluka telah dirawat di rumah sakit.
Dengan demikian, jumlah total korban yang telah gugur sejak 7 Oktober, akibat agresi ‘Israel’, menjadi 42.065 orang, sementara jumlah yang terluka mencapai 97.886 orang.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Doctor Without Borders, Christopher Lockyer, mengatakan bahwa tidak dapat diterima untuk menargetkan tim medis dan pekerja kemanusiaan di Gaza dan Lebanon.
Lockyer menekankan, dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, perlunya untuk segera menghentikan penargetan fasilitas medis. (zarahamala/arrahmah.id)