KABUL (Arrahmah.id) – Hamdullah Fitrat, wakil juru bicara Imarah Islam Afghanistan, dalam menanggapi pernyataan baru-baru ini dari Departemen Pertahanan dan Luar Negeri AS, mengatakan bahwa tidak ada kelompok teroris yang eksis di Afghanistan.
Fitrat mengatakan bahwa Daesh (ISIS) telah ditumpas di negara ini, dan Imarah Islam tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menggunakan tanah Afghanistan untuk melawan negara lain.
Wakil juru bicara Imarah Islam mengatakan kepada Tolo News: “Kami menganggap semua kekhawatiran dalam hal ini tidak berdasar, dan kami menolak klaim seperti itu bahwa ada ancaman terhadap negara lain dari Afghanistan. Tidak ada kelompok asing yang aktif di Afghanistan, dan Imarah Islam tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menciptakan ancaman terhadap negara lain dengan menggunakan tanah Afghanistan.”
Sebelumnya, Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyatakan kekhawatirannya tentang ancaman yang berasal dari Afghanistan, dengan mengatakan bahwa normalisasi hubungan Washington dengan Kabul bergantung pada perubahan pendekatan pemerintah sementara terhadap hak asasi manusia.
Miller mengatakan: “Jadi kepentingan kami yang paling penting dalam hal Afghanistan adalah -dan akan terus berlanjut, bahwa negara ini tidak akan pernah lagi menjadi landasan peluncuran serangan teroris terhadap Amerika Serikat, dan kami akan tetap sangat waspada terhadap ancaman teroris yang ditujukan kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Kami -jadi saya akan mengatakan bahwa ketika saya mengatakan hak asasi manusia berada di garis depan keterlibatan kami dengan Taliban, hal itu terutama mencakup hak-hak perempuan dan anak perempuan yang terus ‘ditindas’ oleh Taliban. Kami memastikan bahwa setiap langkah signifikan menuju normalisasi hubungan bergantung pada perbaikan besar dalam perlakuan mereka terhadap perempuan dan anak perempuan, termasuk tetapi tidak terbatas pada mengizinkan perempuan dan anak perempuan kembali ke sekolah dan mencabut pembatasan pekerjaan perempuan.”
Pada saat yang sama, wakil juru bicara Departemen Pertahanan AS juga menyatakan keprihatinannya mengenai “ancaman” Al Qaeda di wilayah tersebut dan Afghanistan.
Sabrina Singh, wakil juru bicara Pentagon, mengklaim: “Kami tentu saja menanggapinya dengan serius. Kami memiliki kemampuan yang luar biasa di kawasan ini, yang seperti yang Anda sebutkan termasuk kemampuan yang melampaui cakrawala.”
Sementara itu, Andrew Korybko, seorang ahli di Institut Studi Strategis Rusia mengatakan kepada situs web Media Line bahwa Rusia, dengan menghapus pemerintah sementara Afghanistan dari daftar hitamnya, berusaha untuk memperluas kerja sama militer dan intelijen dengan pemerintah Afghanistan dan bersama-sama memerangi ISIS. (haninmazaya/arrahmah.id)