NABLUS (Arrahmah.id) – Pasukan Duvdevan, salah satu pasukan elit ‘Israel’ menyamar mengenakan pakaian sipil Palestina melepaskan tembakan dan menewaskan 4 pejuang Palestina yang “dicari” dan tidak bersenjata di Nablus, Tepi Barat.
‘Israel’ mengirim unit Duvdevan yang menyamar sebagai warga sipil Palestina ketika mereka memiliki informasi konkret bahwa para pejuang itu tidak bersenjata, dan mereka menggunakan serangan udara ketika para pejuang itu bersenjata.
Koresponden Al Jazeera mengatakan bahwa pasukan khusus ‘Israel’ tersebut membunuh 4 pejuang Palestina di dalam sebuah kendaraan di Nablus, Tepi Barat utara.
Sementara itu, tentara pendudukan ‘Israel’ mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi pembunuhan terhadap 5 militan yang dicari di Nablus, termasuk komandan Brigade Syuhada Al-Aqsa di kamp Balata.
⚡️Update: All the four were fighters,
The fighters were unarmed. Israel sends Duvdevan units disguised as Palestinian civilians when they have concrete information that the fighters are unarmed, and they use airstrikes when the fighters are armed. https://t.co/6YpTtLGIQu pic.twitter.com/rxIEepDi35
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) October 9, 2024
Quds Network mengutip sumber-sumber lokal yang mengatakan bahwa pasukan khusus ‘Israel’ membunuh Issam Al-Salaj, komandan “Brigade Al-Aqsa – Pemuda Pembalasan dan Pembebasan” dari kamp Balata, dan Abdul Al-Sarfandi, komandan batalyon kamp Askar, dan pejuang perlawanan lainnya, yaitu Naim Abdul Hadi dan Salim Abu Saada.
Perlu dicatat bahwa Al-Salaj dicari oleh pendudukan setelah mereka gagal membunuhnya lebih dari setahun yang lalu di dalam kamp Balata di Nablus.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa krunya telah memindahkan jenazah 4 syuhada tersebut ke rumah sakit dari pasar timur di kota Nablus, dan seorang pemuda terluka oleh pecahan peluru tajam di kepala dan dada.
Sementara kantor berita resmi Palestina (WAFA) mengatakan bahwa tentara ‘Israel’ yang menyamar sebagai orang Arab melepaskan tembakan ke sebuah kendaraan yang membawa sejumlah pemuda di kota Nablus.
Dengan demikian, jumlah warga Palestina yang tewas oleh tentara ‘Israel’ di Tepi Barat sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 menjadi 749 orang, selain 6.250 orang yang terluka.
Di sisi lain, pasukan keamanan Otoritas Palestina membongkar alat peledak yang disiapkan oleh perlawanan untuk menghadapi pasukan pendudukan di pinggiran kota Tubas di Tepi Barat utara.
Sumber pers Palestina melaporkan bahwa jalan tempat alat peledak ditanam adalah jalan yang digunakan oleh tentara pendudukan saat menyerbu kota Tubas.
Hamas mengutuk
Sebaliknya, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan bahwa pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan khusus pendudukan terhadap sekelompok pejuang perlawanan di dalam kendaraan di kompleks timur Nablus adalah kejahatan keji yang akan menambah catatan terorisme pendudukan.
Hams berduka – dalam sebuah pernyataan – atas para syuhada Nablus dan menekankan bahwa perlawanan di semua provinsi Tepi Barat akan tetap tidak tergoyahkan meskipun pendudukan brutal, dan bahwa kebijakan pembunuhan tidak akan berhasil memisahkan rakyat dari pilihan konfrontasi dan perlawanan terhadap pendudukan.
Mereka menyerukan kepada rakyat Tepi Barat untuk turun ke jalan dalam pawai massa yang marah di semua provinsi, dan untuk bersatu di sekitar perlawanan dan meningkatkan konfrontasi dan bentrokan dengan pendudukan dan pemukimnya di semua wilayah. (zarahamala/arrahmah.id)