KARACHI (Arrahmah.id) – Sedikitnya satu orang tewas dan 10 lainnya terluka dalam sebuah ledakan di dekat bandara internasional di kota pelabuhan Karachi, Pakistan, demikian dilaporkan oleh stasiun televisi lokal Geo News, kurang dari dua pekan sebelum pertemuan regional yang dijadwalkan akan diadakan di ibu kota Islamabad.
Mengutip seorang pejabat provinsi, Geo News menambahkan bahwa setidaknya satu orang asing termasuk di antara para korban yang terluka. Jenis ledakan, yang terjadi pada Ahad malam, belum jelas, lansir Al Jazeera (6/10/2024).
Tayangan televisi dan video di media sosial menunjukkan gumpalan besar asap di lokasi di Model Colony Road, meskipun bangunan dan instalasi bandara aman.
Menurut harian Pakistan Dawn News, jadwal penerbangan di Bandara Internasional Jinnah tidak terpengaruh oleh insiden tersebut.
Menteri Dalam Negeri Provinsi Sindh, Ziaul Hasan Lanjar, mengatakan kepada Geo News bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh alat peledak improvisasi (IED).
Sebelumnya, sebuah pernyataan dari kantornya mengatakan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh ledakan kapal tanker minyak.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email kepada para jurnalis, kelompok bersenjata Balochistan Liberation Army (BLA) mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, dan mengatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan alat peledak improvisasi yang dibawa di dalam kendaraan yang menargetkan warga negara Tiongkok, termasuk para insinyur.
BLA adalah kelompok bersenjata separatis terlarang yang merupakan bagian dari pemberontakan yang lebih luas di Balochistan, provinsi terbesar dan paling sedikit penduduknya di Pakistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan.
Pada Agustus, kelompok ini melancarkan serangan terkoordinasi di provinsi ini, yang menewaskan lebih dari 70 orang. Serangan serupa di masa lalu di Balochistan telah diklaim oleh BLA, seperti pembunuhan tujuh tukang cukur di Gwadar pada bulan Mei, atau pembunuhan beberapa orang yang diculik dari jalan raya pada April.
BLA secara khusus menargetkan kepentingan Cina -khususnya pelabuhan strategis Gwadar di Laut Arab- dan menuduh Beijing membantu Islamabad mengeksploitasi provinsi tersebut. Kelompok ini juga telah membunuh warga negara Cina yang bekerja di wilayah tersebut dan menyerang konsulat Beijing di Karachi. (haninmazaya/arrahmah.id)