BEERSHEBA (Arrahmah.id) – Seorang tentara wanita ‘Israel’ tewas dan sedikitnya 24 lainnya terluka, beberapa kritis, dalam operasi penusukan dan penembakan di dekat stasiun bus pusat di Beersheba (Bir Al-Saba) di ‘Israel’ selatan.
Menurut polisi ‘Israel’, penyerang telah tewas dan petugas sedang mencari kemungkinan adanya kaki tangan di kota itu.
Eksekutornya diidentifikasi sebagai Ahmed Saeed Al-Aqabi yang berusia 29 tahun, dari kota Al-Qurain, di Naqab yang diduduki.
Breaking !!!
Pelaku serangan Beersheba menikam tentara wanita Zionis Isarel hingga tewas, mengambil senjatanya, dan menembaki sebanyak 24 tentara Zionis Israel hingga terluka parah terkena tembakan.
🔻🔻🔻 pic.twitter.com/iLCMKJgWcO
— EKA (@Eka_Dutajaladri) October 6, 2024
Radio Angkatan Darat ‘Israel’ melaporkan bahwa Al-Aqabi menikam tentara tersebut, merebut senjatanya, dan kemudian menembaki orang lain.
Otoritas Ambulans ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa serangan itu terjadi di dua lokasi terpisah.
Sementara itu, surat kabar ‘Israel’ Yedioth Ahronoth mengutip ibu dari salah satu tentara yang terlibat, yang mengatakan putrinya, bersama dengan tentara lainnya, bersembunyi di kamar mandi selama serangan itu dan tidak dapat melakukan kontak selama insiden tersebut.
Al-Aqabi dilaporkan merupakan kerabat Muhannad Al-Aqabi, yang melakukan serangan penembakan serupa di Beersheba pada 2015, menewaskan seorang tentara ‘Israel’ dan melukai beberapa lainnya.
Ben-Gvir Hadapi Reaksi Keras
Sementara itu, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Menteri Keamanan Nasional ‘Israel’ Itamar Ben-Gvir menghadapi kritik selama kunjungan ke lokasi operasi.
Pemukim Yahudi dilaporkan menyerukan pengunduran dirinya dan menuduhnya gagal mencegah serangan.
Sebagai tanggapannya, Ben-Gvir menganjurkan tindakan yang lebih keras, menyerukan pembongkaran rumah-rumah milik orang-orang yang ia sebut sebagai “tidak setia” kepada ‘Israel’ dan mendesak pengesahan undang-undang untuk mendeportasi keluarga warga Palestina yang dituduh melakukan terorisme.
Jewish settlers chant against far-right minister Itamar Ben Gvir, demanding his resignation from outside the operation site in Beersheba, where an Israeli soldier was killed and dozens were injured. pic.twitter.com/EfYAZeGXCk
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) October 6, 2024
Tanggapan atas aksi penembakan
Komite Perlawanan Rakyat memberkati “operasi heroik” tersebut dalam sebuah pernyataan, yang “dilakukan sebagai respons terhadap pembantaian dan genosida yang sedang berlangsung di Palestina dan Lebanon.” Sekaligus berduka atas sang eksekutor, “yang bersikeras untuk bergabung dengan jajaran kehormatan, martabat, dan kesyahidan.”
Menurut pernyataan tersebut, operasi ini merupakan “pesan api dan mesiu kepada entitas musuh Zionis dan para pemimpin kriminalnya, yang menegaskan bahwa para pejuang perlawanan di Palestina, Lebanon, Irak, Yaman, dan Iran akan senantiasa melakukan pembalasan atas darah suci para syuhada dan pemimpin mereka”.
Komite tersebut juga menyerukan “kepada semua pejuang perlawanan bebas di semua arena dan garis depan konfrontasi dengan musuh Zionis untuk meningkatkan perlawanan”. (zarahamala/arrahmah.id)