KABUL (Arrahmah.id) – Zamir Kabulov, Perwakilan Khusus Rusia untuk Afghanistan, menyatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa Rusia akan segera menghapus Imarah Islam Afghanistan dari daftar organisasi teroris.
Berbicara kepada para wartawan setelah berakhirnya pertemuan Format Moskow, Kabulov mengatakan bahwa keputusan untuk menghapus Imarah Islam dari daftar ini telah dibuat pada tingkat yang lebih tinggi.
Perwakilan khusus Rusia untuk Afghanistan mengatakan: “Keputusan tentang masalah ini telah diambil oleh pimpinan tertinggi Rusia, tetapi seluruh proses ini harus dilakukan dalam kerangka hukum Rusia. Dibutuhkan kerja keras dari para pengacara, parlemen, dan lembaga-lembaga lain untuk memastikan bahwa proses ini diselesaikan dengan cara yang ditetapkan oleh hukum.”
Pada saat yang sama, menteri luar negeri Imarah Islam, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut, membantah adanya kelompok oposisi terhadap Emirat Islam atau kelompok mana pun yang menjadi ancaman bagi negara lain dari dalam Afghanistan, lansir Tolo News (5/10//2024).
Menurut Amir Khan Muttaqi, keamanan di Afghanistan stabil, dan pemerintah caretaker memiliki kendali di semua sektor.
Amir Khan Muttaqi mengatakan: “Sistem ini memegang kendali penuh di seluruh Afghanistan, dan tidak ada kelompok oposisi atau kelompok mana pun yang menimbulkan ancaman bagi orang lain. Kami mendesak agar perhatian tidak diberikan kepada kalangan yang mengganggu dan tidak ada yang mendengarkan mereka.”
Selain itu, menteri luar negeri, selama pertemuan di sela-sela Format Moskow dengan Sergey Lavrov, menteri luar negeri Rusia, menekankan pentingnya Format Moskow bagi pemerintah caretaker Afghanistan. Dia menyatakan keinginannya agar format ini menjadi mekanisme untuk memperluas hubungan dan kerja sama antara Afghanistan dan negara-negara regional.
Hafiz Zia Ahmad Takal, wakil juru bicara kementerian luar negeri, menyatakan: “Menteri luar negeri mengatakan bahwa Format Moskow memiliki arti penting bagi pemerintah Afghanistan dan meminta agar format ini ditransformasikan menjadi sebuah mekanisme untuk membina kerja sama antara Afghanistan dan negara-negara regional.” (haninmazaya/arrahmah.id)