BEIRUT (Arrahmah.id) – Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah Lebanon mengatakan serangan udara ‘Israel’ di Beirut selatan menewaskan Ibrahim Qubaisi, yang menurut ‘Israel’ adalah salah satu komandan utama kelompok yang didukung Iran tersebut, sementara pihak berwenang melaporkan enam orang tewas.
Ini adalah serangan kedua terhadap daerah padat penduduk itu dalam beberapa hari setelah ‘Israel’ melancarkan serangan besar-besaran pada Senin (23/9/2024) di selatan dan timur Lebanon, menewaskan lebih dari 560 orang dan meningkatkan ketegangan.
“Serangan ‘Israel’ di pinggiran selatan Beirut menewaskan komandan militer Hizbullah Ibrahim Qubaisi,” kata sumber itu kepada AFP, yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah sensitif.
Sebelumnya, militer ‘Israel’ mengatakan pihaknya “telah membunuh Ibrahim Mohammed Qubaisi, komandan jaringan rudal dan roket organisasi teroris Hizbullah”.
Militer mengatakan Qubaisi memimpin beberapa unit roket, termasuk unit rudal berpemandu presisi, dan terkena serangan bersama dengan komandan lain dari pasukan rudal dan roket Hizbullah.
“Qubaisi merupakan sumber pengetahuan penting di bidang rudal dan memiliki hubungan dekat dengan para pemimpin militer senior Hizbullah,” katanya.
Dia bergabung dengan Hizbullah pada 1980-an dan memegang beberapa posisi militer, termasuk komando unit Badr, salah satu dari tiga zona operasi Hizbullah di selatan Lebanon, militer menambahkan.
“Serangan musuh ‘Israel’ di Ghobeiri di pinggiran selatan Beirut menewaskan enam orang dan melukai 15 orang,” kata kementerian kesehatan Lebanon dalam sebuah pernyataan.
Seorang fotografer AFP di lokasi serangan mengatakan serangan itu telah menghancurkan dua lantai sebuah bangunan yang terletak di daerah pemukiman padat penduduk, juga merusak puluhan mobil dan sepeda motor di dekatnya.
Sebuah derek didatangkan untuk mengevakuasi warga yang terdampar di apartemen mereka di gedung-gedung yang rusak di dekatnya, kata fotografer tersebut, sementara derek lainnya memindahkan kendaraan dan menyingkirkan puing-puing.
Keamanan Hizbullah menutup lokasi serangan sementara tim penyelamat mencari korban selamat di antara reruntuhan bangunan yang rusak, tangki air, dan kabel listrik yang putus.
Pada Senin (23/9), ‘Israel’ mengatakan telah melancarkan “serangan tertarget” lainnya terhadap Beirut.
Hizbullah mengatakan Ali Karake, orang ketiga dalam komandonya, masih hidup dan telah pindah ke tempat aman setelah sumber yang dekat dengan kelompok itu mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu menargetkannya.
Hizbullah dan musuh bebuyutannya ‘Israel’ telah saling tembak lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang Gaza meletus Oktober lalu.
Namun pada Senin (23/9), ‘Israel’ melancarkan serangan dahsyat yang mengakibatkan jumlah korban paling mematikan dalam satu hari sejak berakhirnya perang saudara di Lebanon pada 1975-1990. (zarahamala/arrahmah.id)