MARJAYOUN (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berduka atas syahidnya komandan lapangan Hussein al-Nader dalam serangan ‘Israel’ di Lebanon.
Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka “berduka atas komandan lapangan Al-Qassam Hussein Mahmoud al-Nader “Abu Saleh” dari Jdeidet Marjeyoun – Lebanon selatan, yang menjadi syuhada pada Senin (23/9/2024), setelah operasi pembunuhan yang dilakukan oleh pesawat Zionis di Lebanon.”
⚡️ The Islamic Group in Lebanon: We mourn the martyr Sheikh Hussein Al-Nader, who was martyred along with his family members in a Zionist airstrike on his family home in Jadida Marjayoun this afternoon." pic.twitter.com/r3dFnqHEIK
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) September 23, 2024
Brigade Al-Qassam menegaskan dalam pernyataan mereka bahwa mereka akan terus “melanjutkan perlawanan hingga berhasil melenyapkan pendudukan.”
Al-Qassam sebelumnya mengatakan bahwa mereka meluncurkan 40 roket dari wilayah Lebanon pada Senin (23/9) ke sejumlah lokasi di ‘Israel’ utara.
Hal ini terjadi di tengah serangan brutal ‘Israel ‘yang sedang berlangsung di Lebanon, yang telah menyebabkan kematian sekitar 500 orang dan 1.645 orang terluka sejak Ahad pagi (22/9).
Al-Qassam mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat, “Kami mengebom Al-Karmel, Penjara Al-Damon, dan Nesher dengan 40 roket dari wilayah Lebanon.”
Al-Qassam sebelumnya telah meluncurkan roket dari Lebanon selatan ke permukiman ‘Israel’.
Sebelumnya, Al-Qassam menyiarkan rekaman rentetan roket yang jatuh ke sasaran ‘Israel’.
Hamas mengatakan pada Senin (23/9) bahwa serangan ‘Israel’ tersebut adalah “agresi biadab.” Pernyataan gerakan tersebut berbunyi, “Agresi biadab yang luas ini merupakan kejahatan perang.”
Hamas menambahkan, “Kami menegaskan solidaritas dan dukungan kami untuk saudara-saudara kami di Hizbullah dan rakyat Lebanon dalam menghadapi agresi brutal ini.”
Hamas meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk “mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengadili dan menangkap para pemimpin entitas Zionis sebagai penjahat perang.”
Hamas juga menganggap pemerintah Amerika bertanggung jawab penuh atas pembantaian yang terus berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan dan pemerintahan Zionis Nazi di Palestina dan Lebanon. Agresi ini tidak akan terjadi tanpa dukungan dan perlindungan terbuka Amerika, menurut pernyataan tersebut. (zarahamala/arrahmah.id)