BAMAKO (Arrahmah.id) — Kelompok militan Jama’at Nusrat al-Islam wal Muslimin (JNIM) mengaku berada di balik serangan dini hari di ibu kota Mali, Bamako.
Dilansir BBC (17/9/2024), operasi khusus JNIM pada Selasa itu menyerang pusat pelatihan dan pangkalan udara militer Bamako, yang menyebabkan jatuhnya korban dari pihak militer Mali.
The New York Times melaporkan juga bahwa beberapa perwira telah tewas atau terluka dan selusin ambulans telah bolak balik membawa tentara Mali ke rumah sakit.
Pemerintah Mali tidak menyebutkan jumlah secara pasti yang tewas atau terluka, tetapi mengatakan bahwa sekolah pelatihan militer itu termasuk di antara sejumlah titik yang menjadi sasaran serangan JNIM saat fajar.
Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa situasi saat ini terkendali. Sementara sebuah pernyataan dari kementerian keamanan mengatakan bahwa penduduk sudah dapat menjalankan aktivitas mereka seperti biasa.
Sebelumnya, JNIM mengatakan bahwa mereka telah mengambil alih kendali penuh atas bandara militer di dekatnya.
Serangan itu adalah yang pertama dalam beberapa tahun terakhir yang menghantam langsung ibu kota Mali, Bamako. Sebelumnya, kota itu sebagian besar terhindar dari serangan militan yang telah melanda Mali selama lebih dari satu dekade.
JNIM yang berafiliasi dengan kelompok militan Al Qaeda dianggap sebagai salah satu kelompok militan paling aktif di wilayah Sahel dan kerap melancarkan banyak serangan di Mali, Burkina Faso, dan Niger. (hanoum/arrahmah.id)