KABUL (Arrahmah.id) – Pada Rabu (11/9/2024), para pejabat dari Kementerian Pendidikan, dalam sebuah program yang menguraikan pencapaian satu tahun mereka, mengatakan bahwa lebih dari 21.200 pusat pendidikan Islam telah didirikan di seluruh negeri selama satu tahun terakhir.
Mereka menambahkan bahwa selama periode ini, lebih dari 617.000 buku pelajaran telah didistribusikan ke pusat-pusat pendidikan Islam di seluruh negeri.
Menurut para pejabat, lebih dari 1,4 juta siswa baru terdaftar selama periode ini, dan lebih dari 16,18 juta buku pelajaran untuk kelas satu hingga dua belas dicetak dan didistribusikan ke berbagai provinsi, lansir Tolo News (12/9).
Kiramatullah Akundzada, Wakil Menteri Pendidikan untuk Urusan Islam Imarah Islam Afghanistan, mengatakan dalam acara tersebut: “Sebanyak 21.257 pusat pendidikan Islam telah didirikan di seluruh negeri, termasuk 19.669 madrasah, 1.277 pusat penghafalan Al-Qur’an (Darul Hifaz), 115 lembaga pendidikan tinggi (Darul Uloom), dan 39 panti asuhan (Darul Ayatam).”
Kementerian juga menyoroti pencapaian lain selama tahun lalu, seperti menyediakan layanan literasi kepada lebih dari 160.000 orang, merevisi kurikulum untuk kelas satu hingga enam, mempekerjakan 50.000 guru dan staf pendukung untuk pusat-pusat pendidikan Islam, mengadakan program peningkatan kapasitas untuk lebih dari 248.000 karyawan kementerian dan guru, mencetak lebih dari 294.000 buku literasi, dan memberikan ujian kompetensi kepada 33.900 ulama.
Menurut para pejabat, pada tahun lalu, utang sebesar 1,5 miliar Afghan, serta jaminan dan surat-surat berharga kementerian, telah diverifikasi dan dilaporkan ke Kementerian Keuangan.
Jumlah total siswa di sekolah-sekolah negeri dan swasta telah melampaui 10,91 juta.
Kiramatullah Akundzada menambahkan: “Jumlah total siswa di sekolah negeri dan swasta telah mencapai 10.914.038.”
Lebih dari tiga tahun telah berlalu sejak penutupan sekolah anak perempuan di atas kelas enam. Namun, dalam program ini, pejabat Kementerian Pendidikan mengatakan bahwa pembukaan kembali sekolah-sekolah anak perempuan masih belum terselesaikan dan masih menunggu perintah lebih lanjut. (haninmazaya/arrahmah.id)