TEL AVIV ( Arrahmah.id) – Pemimpin oposisi “Israel” Yair Lapid pada Sabtu (7/9/2024) menyerukan kesepakatan dengan Hamas untuk membawa pulang tawanan “Israel” dari Gaza dan mengakhiri konflik yang sedang berlangsung, lapor Anadolu Agency.
“Capai kesepakatan, akhiri perang, perbaiki negara ini,” Lapid, pemimpin partai Yesh Atid, mengatakan dalam sebuah posting singkat di X.
“Israel” telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang merenggut 1.200 nyawa dan sekitar 250 orang lainnya disandera. Kampanye militer tersebut telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi, dan menyebabkan kondisi kelaparan dan penyebaran penyakit.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa militernya harus mempertahankan kontrol atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir -yang dikenal sebagai Koridor Philadelpia- sebuah posisi yang mengancam untuk menggagalkan upaya gencatan senjata.
Para kritikus mengatakan Netanyahu menghalangi kesepakatan tersebut karena takut pemerintahannya akan runtuh.
Mickey Levy, seorang anggota Knesset dari partai Lapid, mengatakan kepada radio publik “Israel” pada Sabtu: “Hingga bulan Mei, Koridor Philadelphia bahkan tidak ada di atas meja.”
“Ketakutan akan runtuhnya pemerintah dan ketakutan akan (Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar) Ben Gvir dan (Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel) Smotrich, yang mencengkeram Netanyahu, adalah yang menyebabkan situasi ini,” tambahnya.
Levy memperingatkan bahwa tetap memegang kendali atas Koridor Philadelphia dapat menyebabkan kematian yang tidak perlu dari banyak tentara “Israel”.
Sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh Channel 12 “Israel” pada Jumat malam mengungkapkan bahwa 60% warga “Israel” percaya bahwa mengamankan kesepakatan untuk membawa kembali sandera dari Gaza lebih penting daripada mempertahankan Koridor Philadelpia.
Mesir, mediator dalam perundingan gencatan senjata bersama dengan AS dan Qatar, juga telah menuntut sebuah jadwal untuk penarikan “Israel” dari koridor tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)