HEBRON (Arrahmah.id) — Tiga personel keamanan Israel tewas dalam penembakan di sebuah pos pemeriksaan di Tarqumiya, Hebron, saat Israel membawa bala bantuan di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Dilansir Al Jazeera (1/9/2024), penembakan yang dilakukan Muhannad Al-Aswad (31) terjadi saat tentara Israel melanjutkan serangan mematikannya di Jenin selama lima hari berturut-turut yang menewaskan sedikitnya 24 warga Palestina.
Israel telah menewaskan lebih dari 500 orang saat mengintensifkan operasi di Tepi Barat sejak melancarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober. Lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam 11 bulan terakhir.
Polisi mengonfirmasi tiga petugas tewas di dekat pos pemeriksaan Tarqumiyah, sebelah selatan Hebron adalah Inspektur Arik Ben Eliyahu, (37), Sersan pertama Hadas Barents (53), dan Sersan Roni Shakori (61).
Sebelumnya hari ini, layanan darurat nasional Israel Magen David Adom mengatakan dua orang, seorang pria dan seorang wanita berusia 30-an, dinyatakan meninggal di tempat kejadian sementara seorang pria ketiga berusia 50-an dibawa ke rumah sakit.
Kelompok bersenjata yang kurang dikenal yang menamakan dirinya Brigade Khalil al-Rahman mengaku bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Kelompok perlawanan Palestina Hamas memuji serangan itu sebagai respons alami terhadap perang di Gaza dan menyerukan serangan lebih lanjut.
Tentara Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan serangan terhadap desa Palestina Idhna yang dekat dengan lokasi penembakan. Akram Natsheh, seorang jurnalis di Hebron, mengatakan bahwa pasukan Israel telah menutup semua jalan masuk dan keluar kota selatan tersebut sementara pesawat tak berawak telah terbang di atasnya.
“Tidak ada yang terjadi selain ketegangan dan kekhawatiran saat pasukan Israel masuk dan mengepung seluruh wilayah tersebut, situasinya kemungkinan akan meningkat,” katanya.
Menurut kantor berita Palestina Wafa, enam orang, termasuk tiga wanita, telah ditangkap di daerah Hebron sementara penggerebekan telah terjadi di dekat Yatta dan Halhul.
Pengepungan Israel terhadap kota Jenin telah menyebabkan warga Palestina tidak memiliki makanan, air, listrik, dan akses internet. Pemerintah setempat mengatakan 70 persen jalan di wilayah Jenin telah dibuldozer.
Pasukan Israel menyerbu kota-kota utara Jenin, Tulkarem dan Tubas dengan dukungan tanker, drone dan buldoser sebagai bagian dari operasi terbesarnya di Tepi Barat sejak Intifada kedua pada tahun 2002.
Militer Israel menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk menargetkan kelompok bersenjata di sana guna mencegah serangan di masa mendatang. Baku tembak telah dilaporkan terjadi di beberapa lokasi dan Hamas mengatakan sedikitnya 10 pejuangnya, termasuk seorang komandan tinggi, tewas minggu ini. (hanoum/arrahmah.id)