TEL AVIV (Arrahmah.id) — Polisi Israel dan dinas keamanan Shin Bet menangkap dua warganya atas tuduhan bergabung dengan kelompok militan Islamic State (ISIS), lapor The Jerusalem Post (22/8/2024).
Salah satu warga yang ditangkap adalah seorang anak SMA berusia 16 di Yerusalem Timur yang mencoba merekrut teman-teman sekelasnya untuk bergabung dengan ISIS dan menyebarkan pemahaman ISIS.
Shin Bet menemukan konten ISIS seperti hukum-hukum Islam terkait bom bunuh diri, pembunuhan kafir harby termasuk video tentang cara membuat alat peledak.
Polisi khawatir remaja ini akan melakukan aksi bom karena sejak pindah dari Israel utara dan untuk tinggal bersama orang tuanya di lingkungan French Hill di Yerusalem, Ia belajar fisika dan elektronika di sekolah.
Anggota ISIS lain yang ditangkap adalah seorang dokter di Soroka Medical Center di Beersheba.
Dalam operasi gabungan, Kepolisian Israel dan Shin Bet menangkap dr. Muhammad Azzam (34 tahun) yang berasal dari Nazareth karena dalam telepon dokter tersebut, berisi sumpah setia pada ISIS, eksekusi, pembuatan bahan peledak. pembuatan racun, serta konten-konten ISIS lainnya.
Penyelidikan menemukan bahwa ia telah membaca konten daring yang berafiliasi dengan ISIS sejak 2014, kata Kementerian Kehakiman dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan mencatat juga mencatat adanya ejekan untuk Israel dan perayaannya atas serangan 7 Oktober.
Setelah 7 Oktober, menurut polisi, Azzam memutuskan untuk bergabung dengan ISIS secara resmi dan bersumpah setia kepada Abu Hafs al-Hajri al-Qurashi, khalifah baru kelompok tersebut.
Sebelumnya pada bulan April, polisi dan Shin Bet menggagalkan serangan teroris yang direncanakan oleh dua pendukung ISIS di Yerusalem timur. Selain itu, empat penduduk Tarqumiyah di Tepi Barat ditangkap karena merencanakan serangan di Israel yang terinspirasi oleh ISIS.
Dua warga Yerusalem timur lainnya juga ditangkap karena merencanakan serangan atas nama ISIS pada bulan Januari. Ada beberapa kasus lain selama bertahun-tahun, dan beberapa orang lain yang bertanggung jawab atas serangan di Israel kemudian bergabung dengan ISIS. (hanoum/arrahmah.id)