DHAKA (Arrahmah.id) — Wakil Presiden organisasi Islam Hefazat-e-Islam Bangladesh, Muhyiddin Rabbani, mengatakan bahwa Bangladesh harus merubah sistem negara yang ada sekarang.
Dilansir Opindia (19/8/2024), Rabbani menjelaskan secara eksplisit bahwa mereka bermaksud untuk mendirikan negara Islam di Bangladesh. Menurutnya, pemerintahan Islam akan melindungi Islam dan ajaran-ajarannya sekaligus memberikan keadilan bagi rakyat.
Rabbani menyoroti Pakistan dibentuk atas nama Islam, menyindir bahwa Bangladesh lebih dulu menjadi bagian dari negara tersebut sebelum merdeka pada tahun 1971.
“Islam adalah dasar berdirinya Pakistan. Pakistan diciptakan untuk pemerintahan Islam. Kami adalah Muslim dan mayoritas di Bangladesh. Kami ingin negara ini menganut Islam dan tuntutan kami tulus. Ketika kami memperoleh kebebasan, umat Islam mengklaim bahwa negara ini akan diperintah oleh Islam dan kami terus mengupayakan hal yang sama. Islam bahkan mempertimbangkan hak-hak non-Muslim yang tidak berlaku pada agama lain,” ujarnya.
Rabbano juga menyatakan bahwa isu pengusiran umat Hindu Bangladesh merupakan kabar bohong.
Dia mengklaim bahwa organisasinya justru meminta para politisi untuk melindungi kuil-kuil dan gereja-gereja di negara tersebut.
Ia juga bahkan menyampaikan pesan kepada umat Muslim India agar dapat hidup damai dengan umat Hindu.
“Pesan kepada umat Muslim di India adalah bahwa Kalian adalah tetangga kami. Kalian adalah saudara kami yang tulus. Hiduplah dalam keharmonisan dengan umat Hindu sebagaimana kami hidup di Bangladesh,” tegasnya.
Rabbani juga menjelaskan bahwa tidak akan ada tempat bagi musik atau seni di negaranya joka di bawah pemerintahan Islam.
“Jika hukum Islam diterapkan, setiap orang akan memiliki hak berupa keadilan. Kami akan mendasarkan keputusan kami tentang musik pada apa yang diperbolehkan dalam Islam. Kami tidak menyukai seni atau musik. Kami akan menentangnya. Saya akan dengan tegas menentangnya.”
Kelompok tersebut bahkan menginginkan agar patung Syekh Mujibur Rahman, bapak bangsa, dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya diturunkan.
Rabbani menyampaikan, “Kami akan meminta agar patung-patung yang dibangun di seluruh negeri dihancurkan.”
Ia mengklaim bahwa meskipun patung-patung di kuil-kuil Hindu harus dilestarikan, patung-patung tokoh politik, terutama yang terkait dengan asal-usul sekuler bangsa, harus dihancurkan. (hanoum/arrahmah.id)