TEL AVIV (Arrahmah.id) – Seorang jurnalis ‘Israel’ menganjurkan pemerkosaan, pada Kamis (8/8/2024), sebagai kebijakan resmi negara terhadap tahanan Palestina di penjara ‘Israel’, Anadolu Agency melaporkan.
“Satu-satunya hal yang menjadi masalah bagi saya di sini adalah tidak adanya kebijakan negara yang mengatur penyiksaan terhadap tahanan (Palestina),” kata jurnalis sayap kanan Yehuda Schlesinger dalam sebuah program televisi di Channel 12 ketika ditanya apakah pemerkosaan terhadap tahanan dapat diterima.
Ia membenarkan komentarnya dengan menyatakan, “Karena pertama-tama, mereka memang pantas mendapatkannya, dan ini adalah balas dendam besar yang perlu kita berikan kepada mereka.”
“Dan, kedua, mungkin ini juga akan lebih berguna bagi kita sebagai pencegah,” katanya. “Sangat disayangkan bahwa kita tidak melakukannya secara terlembaga sebagai bagian dari peraturan penyiksaan tahanan.”
Komentar tersebut menyusul laporan sejumlah media yang menunjukkan video tentara ‘Israel’ memperkosa seorang tahanan Palestina di Penjara Sde Teiman di gurun Negev di ‘Israel’ selatan.
Sepuluh tentara ditangkap akhir bulan lalu atas tuduhan pemerkosaan terhadap seorang warga Palestina yang ditahan di pusat penahanan, dan tiga tentara dibebaskan pada Ahad (4/8) setelah munculnya bukti baru.
Beberapa laporan muncul mengenai pelanggaran berat terhadap tahanan Palestina sejak dimulainya serangan ‘Israel’ terhadap Jalur Gaza Oktober lalu.
Mahkamah Agung ‘Israel’ sedang mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh organisasi hak asasi manusia ‘Israel’ mengenai perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara, tempat tahanan dari Gaza menghadapi penyiksaan dan pengabaian medis.
Pihak berwenang ‘Israel’ kerap mengaku menyelidiki insiden semacam itu, tetapi hasil nyata jarang terlihat.
Insiden tersebut memicu tindakan dari kelompok sayap kanan ‘Israel’, yang meliputi seorang anggota parlemen, seorang menteri, dan demonstran yang menyerbu gedung pengadilan militer untuk memprotes tindakan terhadap tentara. (zarahamala/arrahmah.id)