ANKARA (Arrahmah.id) — Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah sampai negara Palestina didirikan, kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.
“Orang-orang Palestina dicegah untuk benar-benar memiliki negara. Namun sampai negara Palestina didirikan, tidak ada satu pun di wilayah itu yang akan merasakan kedamaian,” kata Fidan dalam sebuah wawancara dengan majalah baru yang terbit pekan ini, seperti dikutip dari Anadolu Agency (8/8/2024).
Menyebut “tragedi” di Gaza tidak baru dimulai pada 7 Oktober lalu, Fidan mengatakan kepada majalah Bosnia dan Herzegovina, Stav, bahwa tanggal tersebut lebih merupakan “manifestasi dari masalah yang telah diabaikan.”
Mengatakan masalahnya adalah pendudukan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di wilayah Palestina, Fidan mengungkapkan, “Israel tidak menghentikan kebiasaannya merampas tanah Palestina.”
Israel telah menghancurkan Gaza dengan dalih untuk menjamin keamanannya sendiri, dan mereka membunuh semua orang tanpa memandang usia atau jenis kelamin, termasuk anak-anak, orang tua, dan wanita, kata Fidan.
Menggambarkan kebrutalan di Gaza sebagai kegagalan tatanan dunia saat ini, Fidan menggarisbawahi bahwa semua nilai kemanusiaan fundamental telah diinjak-injak di Gaza dan bahkan pengiriman bantuan kemanusiaan telah diblokir.
“Israel tidak memiliki toleransi terhadap warga Palestina. Hal ini semakin diperkuat oleh upaya Israel untuk melumpuhkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang menyediakan layanan penting bagi para pengungsi Palestina,” imbuh dia.
Menggambarkan genosida ribuan Muslim di Srebrenica, Bosnia dan Herzegovina pada 1995 sebagai “pembantaian yang mengerikan” di pusat Eropa hampir tiga dekade lalu, Fidan mengatakan pembantaian itu “telah tercatat sebagai noda gelap dalam sejarah manusia.”
“Kita menghadapi Srebrenica baru di Gaza. Barat, khususnya Eropa, sekali lagi berada di pihak yang salah,” kata Fidan, seraya menekankan bahwa para pelaku pembantaian di Gaza tidak boleh luput dari hukuman.
Fidan juga menegaskan kembali dukungan Turki terhadap kasus genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional.
Mengenai sikap negara-negara Barat terhadap Israel, termasuk AS dan negara-negara Uni Eropa, Fidan mengatakan Barat mengutuk invasi ke wilayah Ukraina sebagai kejahatan sambil memperlakukan pendudukan Israel atas Palestina seolah-olah itu adalah sesuatu yang “alami dan sah.”
Dia menyebut itu adalah kemunafikan yang mengerikan. (hanoum/arrahmah.id)