KISMAYO (Arrahmah.id) — Pasukan keamanan di Kota Kismayo di bagian selatan Somalia telah menyita ratusan niqab dari penduduk perempuan, kata Kepala Kepolisian kota tersebut.
Warsame Ahmed Gelle mengatakan kepada TV negara bahwa pihak berwenang telah melakukan operasi untuk “melawan” niqab.
Dilansir The Telegraph (6/8/2024), tindakan tegas itu dipicu oleh kekhawatiran bahwa para jihadis bisa menyembunyikan identitas mereka dan melakukan serangan, kata Warsame.
Banyak bagian di selatan dan pusat Somalia dikuasai oleh kelompok militan Asy Syabab, yang berafiliasi dengan al-Qaeda dan telah melakukan pemberontakan selama hampir 20 tahun terhadap pemerintah yang didukung PBB di Somalia.
Pada Jumat puluhan tewas dalam serangan di lokasi tepi pantai yang populer di Mogadishu, ibu kota.
Petugas di Kismayo telah menyita niqab dengan cara menghentikan wanita di jalan dan memaksa mereka melepaskan pakaian tersebut.
Operasi dimulai pada hari Rabu lalu, kata Wasame.
Wanita yang tertangkap memakai niqab, yang menutupi seluruh wajah kecuali mata, juga akan menghadapi hukuman penjara atau denda.
Negara tersebut awalnya memperkenalkan larangan niqab pada tahun 2013, dengan alasan risiko keamanan, tetapi jarang diterapkan.
Niqab dipandang sebagai tanda kesopanan dalam Islam – agama yang, menurut statistik pemerintah, dipraktikkan oleh 99% penduduk Somalia.
Banyak wanita di sana memakai niqab dan Wasame mengatakan bahwa pakaian itu semakin populer belakangan ini.
Namun, kebanyakan wanita Somalia masih memilih hijab, yang menutupi rambut wanita tetapi bukan wajahnya. (hanoum/arrahmah.id)