FARYAB (Arrahmah.id) -Sebuah sekolah di daerah paling terpencil di distrik Pashtun Kot, Faryab, telah dibuka setelah 20 tahun.
Departemen Pendidikan Faryab menyatakan bahwa biaya pembangunan sekolah ini melebihi 16 juta afghani dan hampir 500 siswa belajar di sana.
BacaJuga
Mohammad Tahir Jawad, kepala departemen tersebut, menjanjikan upaya berkelanjutan untuk mengatasi tantangan, menyediakan lingkungan pendidikan yang sesuai, memastikan kualitas, dan mempekerjakan guru-guru profesional di provinsi tersebut, lansir Tolo News (2/8/2024).
Mengenai hal ini, kepala Departemen Pendidikan Faryab mengatakan, “Sebuah laboratorium komputer dan peralatan kantor telah disumbangkan ke sekolah ini, dan 16,4 juta afghani telah dihabiskan untuk itu. Sumur air juga telah digali. Dalam satu shift, 260 siswa belajar di sini, dan dalam dua shift, lebih dari 500 siswa ditampung.”
Beberapa penduduk distrik Pashtun Kot mengatakan bahwa sebelumnya, karena kurangnya gedung sekolah, mereka menghadapi tantangan serius, dan anak-anak mereka harus menempuh jarak sekitar tiga kilometer dengan berjalan kaki atau menggunakan keledai, menahan panas dan dingin, untuk mencapai sekolah.
Mereka senang dengan berdirinya sekolah di daerah mereka dan meminta pihak berwenang untuk menyediakan lebih banyak fasilitas pendidikan bagi anak-anak mereka.
Abdul Aziz, seorang penduduk distrik Pashtun Kot, mengatakan, “Mereka biasanya menempuh jarak dua hingga tiga kilometer dengan berjalan kaki atau menggunakan keledai. Jaraknya jauh dan cuacanya buruk. Mereka akan jatuh sakit. Kami meminta untuk memiliki sekolah sendiri di desa.”
Warga lain di distrik Pashtun Kot, Abdul Rahman, mengatakan: “Sebelumnya tidak ada sekolah di sini. Anak-anak kami harus pergi ke desa lain untuk belajar. Itu sangat sulit bagi mereka. Sekarang setelah sekolah dibangun di sini, mereka merasa lega.”
Menurut Departemen Pendidikan Faryab, dalam dua bulan terakhir, pembangunan 12 sekolah telah dimulai di provinsi tersebut, dan bangunan empat sekolah lainnya dibuka setelah selesai. (haninmazaya/arrahmah.id)
