DOHA (Arrahmah.id) – Pemakaman Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, diadakan di Doha dan dihadiri oleh para pejabat dari berbagai negara.
Jenazah Haniyeh dipindahkan dari Teheran ke Doha pada Kamis (1/8/2024), dan upacara pemakamannya juga akan dilaksanakan di Doha.
Beberapa pejabat dari Imarah Islam Afghanistan juga telah melakukan perjalanan ke Doha untuk menghadiri upacara pemakaman dan penguburan kepala biro politik Hamas tersebut, lansir Tolo News (2/8).
Istri Ismail Haniyeh, Amal Haniyeh, mengatakan: “Kamu adalah penopang saya di dunia dan akhirat. Salam untuk semua syuhada Gaza, salam untuk para pemimpin, untuk semua syuhada Gaza, untuk semua Muslim. Sayangku, semoga Allah memudahkanmu.”
Sementara itu, pemimpin Houtsi Yaman mengatakan bahwa sikap mereka terhadap pembunuhan kepala biro politik Hamas sudah jelas, dan upaya untuk menanggapi serangan ini sedang dilakukan.
Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin Houtsi Yaman, mengatakan: “Sikap kami terhadap kejahatan yang berkaitan dengan poros, poros Yerusalem, jihad, dan perlawanan sudah jelas. Kejahatan serius, parah, dan signifikan dari musuh harus dihadapi dengan respons militer. Sikap yang jelas dan dinyatakan dari Republik Islam dan poros-poros lainnya ada, dan upaya untuk merespons sedang dilakukan.”
Sementara itu, Ishaq Dar, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Pakistan, mengatakan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh akan memiliki konsekuensi berbahaya bagi wilayah tersebut, dan Pakistan mengutuk keras tindakan “Israel” di Palestina.
Ishaq Dar mengatakan: “Insiden semacam itu tidak hanya menghancurkan perdamaian dunia tetapi juga merupakan eskalasi yang berbahaya, dan merusak upaya perdamaian. Oleh karena itu, DPR mengutuk keras penindasan dan kebrutalan yang dilakukan oleh ‘Israel’ di Palestina sebagai sebuah tragedi bagi umat Islam dan dunia.”
Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, mengatakan: “Kami berharap gerakan yang telah tercipta dan arus perlawanan ini terus berlanjut menuju tujuan besar yang dianggap oleh umat Islam, yaitu pembebasan Yerusalem.”
Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dibunuh pada Rabu (31/7), ketika berada di kediamannya di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Masoud Pezeshkian, Presiden Iran yang baru. (haninmazaya/arrahmah.id)