GAZA (Arrahmah.id) – ‘Israel’ secara sistematis telah menargetkan para pemimpinnya, baik secara politik maupun militer, dalam operasi pembunuhan baik di dalam maupun di luar Palestina.
Berikut ini adalah ikhtisar kronologis tokoh utama Hamas yang telah dibunuh atau menjadi sasaran ‘Israel’.
Daftar ini menyoroti sejarah panjang pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin Hamas oleh pasukan ‘Israel’, yang berlangsung dari awal 1990-an hingga saat ini.
Pada 24 November 1993, Emad Aql, yang berusia 22 tahun, dikepung oleh pasukan ‘Israel’ dengan 60 kendaraan lapis baja di lingkungan Shuja’iyya, sebelah timur Kota Gaza. Ia dan rekan-rekannya terlibat dalam baku tembak sebelum ia terbunuh oleh peluru anti-tank.
Pada 5 Januari 1996, Yahya Ayyash, seorang pemimpin Brigade Al-Qassam, dibunuh dengan alat peledak yang disembunyikan di telepon seluler, yang diledakkan dari jarak jauh oleh pasukan ‘Israel’ saat melakukan panggilan telepon dengan ayahnya.
Pada 31 Juli 2001, Jamal Salim dan Jamal Mansour syahid akibat serangan rudal dari helikopter Apache ‘Israel’ yang menargetkan kantor mereka di Nablus, di Tepi Barat yang diduduki.
Pada 23 Juli 2002, Salah Shehadeh, pendiri dan komandan pertama sayap militer Hamas, tewas dalam serangan udara oleh jet F-16 yang menghancurkan seluruh blok permukiman, menewaskan 13 orang, termasuk istri dan putrinya.
Pada 8 Maret 2003, Ibrahim al-Maqadmeh, seorang anggota biro politik dan pemimpin militer Hamas, syahid ketika helikopter Apache ‘Israel’ menembakkan lima rudal ke mobilnya, menewaskan dia dan tiga rekannya, di Kota Gaza.
Pada 21 Agustus 2003, Ismail Abu Shanab, seorang pemimpin terkemuka Hamas, dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ ketika helikopter Apache menembakkan rudal ke mobilnya, yang juga menewaskan dua asistennya, di Kota Gaza.
Pada 22 Maret 2004, Sheikh Ahmed Yassin, pendiri Hamas, dibunuh oleh helikopter Apache ‘Israel’ yang menembakkan rudal ke arahnya saat ia kembali dari shalat subuh di Kota Gaza. Ia berusia 68 tahun.
Pada 17 April 2004, Abdul Aziz al-Rantisi, seorang pemimpin senior Hamas, syahid dalam serangan udara ‘Israel’ terhadap mobilnya di Kota Gaza, dua pekan setelah mengambil alih sebagai pemimpin Hamas setelah pembunuhan Syaikh Yassin.
Pada 26 September 2004, Izzuddin Syaikh Khalil terbunuh di Damaskus oleh bom mobil yang ditanam oleh agen Mossad, yang menyusup ke Suriah melalui Irak.
Pada 21 Oktober 2004, Adnan al-Ghoul, seorang ahli bahan peledak, syahid dalam serangan udara terhadap mobilnya di Gaza, setelah selamat dari beberapa upaya pembunuhan sebelumnya.
Pada 1 Januari 2009, Nizar Rayyan syahid bersama 15 anggota keluarganya, termasuk istri dan anak-anaknya, ketika serangan udara ‘Israel’ menghancurkan rumahnya selama Operasi Cast Lead, di Jabaliya, di Gaza utara.
Pada 15 Januari 2009, Saeed Siam, menteri dalam negeri Hamas, tewas dalam serangan udara di rumah saudaranya selama hari-hari terakhir Operasi Cast Lead.
Pada 19 Januari 2010, Mahmoud al-Mabhouh, seorang komandan militer senior Hamas, dibunuh di sebuah hotel Dubai, yang dilaporkan oleh agen Mossad.
Pada 14 November 2012, Ahmed al-Jaabari, seorang pemimpin militer senior Hamas, syahid dalam serangan udara ‘Israel’ terhadap mobilnya, menandai dimulainya Operasi Pilar Pertahanan.
Pada 21 April 2018, Fadi al-Batsh, seorang insinyur listrik dan ahli drone untuk Hamas, dibunuh oleh orang-orang bersenjata di Malaysia, yang diyakini sebagai agen Mossad.
Pada 21 November 2023, Khalil Kharaz, wakil komandan sayap militer Hamas di Lebanon, syahid oleh serangan pesawat tak berawak ‘Israel’ bersama tiga rekannya di Tyre, Lebanon.
Pada 18 Oktober 2023, Jamila al-Shanti, seorang anggota biro politik Hamas, syahid dalam serangan udara di rumahnya, menjadi anggota ketiga biro politik yang syahid sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa.
Pada 17 Oktober 2023, Ayman Nofal, seorang komandan senior Hamas, syahid dalam serangan udara selama Pertempuran Banjir Al-Aqsa. Ia terlibat dalam penangkapan tentara ‘Israel’ Gilad Shalit pada 2006.
Pada 2 Januari 2024, Saleh al-Arouri, wakil kepala biro politik Hamas, syahid dalam serangan pesawat tak berawak ‘Israel’ di kantor Hamas di Beirut.
Pada 31 Juli 2024, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dibunuh dalam serangan ‘Israel’ di kediamannya di Teheran, tempat ia menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
(zarahamala/arrahmah.id)