PARIS (Arrahmah.id) – Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi pusat kontroversi di media sosial. Banyak pihak mengecam upacara pembukaan yang digelar pada Jumat (29/7/2024) karena dinilai menghina umat Kristiani dan mempromosikan LGBT.
Dalam salah satu penampilan di upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 tersebut terdapat adegan yang mengingatkan pada gambar ‘Perjamuan Terakhir’ karya Leonardo da Vinci.
“Para waria mengolok-olok agama Kristen pada Upacara Pembukaan Olimpiade di Paris ketika mereka berupaya menciptakan kembali lukisan Perjamuan Terakhir Yesus karya da Vinci,” kata Shane Pruitt, seorang pendeta dan penulis asal Texas, pada sosial media X.
“Dalam adegan pembukaan Olimpiade ini lukisan masyhur Perjamuan Terakhir direkreasi, tapi Yesus diganti dengan perempuan gemuk, sementara waria dan tokoh-tokoh transgender (termasuk seorang anak!) ditampilkan sebagai para rasulnya,” tulis akun warganet lainnya.
Bahkan Elon Musk pemilik sosial media X mengatakan bahwa adegan dalam upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 itu sangat tidak menghormati umat Kristen.
Kecaman juga datang dari Presiden Judicial Watch, Tom Fitton. Dia bahkan mendesak kontingen Amerika Serikat untuk mundur karena ajang itu telah menistakan agama.
Anggota Parlemen August Pfluger, menuliskan di sosial media X bahwa Olimpiade seharusnya menjadi waktu untuk saling menghormati dan alasan untuk bersatu dari seluruh dunia.
“Tidak dapat diterima jika upacara pembukaan tersebut mengejek agama Kristen dan Perjamuan Terakhir serta menyertakan seorang anak dalam pertunjukan waria,” ungkapnya.
Adegan tersebut menunjukkan seorang wanita di tengah meja panjang mengenakan mahkota dan berpose dengan tangannya membentuk hati.
Dia diapit oleh waria, atau laki-laki dengan kostum perempuan yang berlebihan, serta satu anak.
Pihak Olimpiade menegaskan pertunjukan mirip ‘Perjamuan Terakhir’ itu menjadi penafsiran atas Dewa Yunani Dionysus.
Di adegan lain, seorang penari waria berambut pirang dengan pakaian minim berwarna biru menari dan berjalan di atas catwalk, lalu menari dengan gerakan vulgar bersama waria lainnya. (Rafa/arrahmah.id)