WASHINGTON (Arrahmah.id) – Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS pada Rabu (24/7/2024) dan mengecam keras protes terhadap genosida yang dilakukan ‘Israel’ di Gaza, dengan mencap demonstran anti-‘Israel’ sebagai “idiot yang berguna bagi Iran”.
Pidato Netanyahu disampaikan pada saat yang sangat penting dalam perang tersebut. Para pejabat AS telah menyatakan harapannya untuk kemungkinan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan, di tengah meningkatnya ketidakpuasan di partai Demokrat mengenai penanganan perang oleh Netanyahu.
Dalam pidatonya yang berdurasi hampir satu jam, Netanyahu berjanji untuk “berjuang sampai kita mencapai kemenangan.”
Di hadapan Kongres AS, Netanyahu mendesak Amerika Serikat untuk memasok ‘Israel’ dengan lebih banyak senjata untuk melanjutkan operasinya di Gaza.
Ia menyangkal tanggung jawab ‘Israel’ atas penderitaan warga sipil yang sedang berlangsung di Gaza dan menargetkan musuh-musuhnya, termasuk Iran, Pengadilan Kriminal Internasional, dan para pengunjuk rasa.
Pada hari pidato Netanyahu, demonstrasi terjadi baik di luar maupun di dalam Gedung Capitol AS.
Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menghadapi boikot yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sekitar setengah dari Demokrat di DPR dan Senat saat ia berpidato di hadapan sidang gabungan Kongres pada Rabu (24/7).
Menurut Kantor Berita Anadolu, “sejumlah besar perwakilan DPR dan senator melewatkan pidato Netanyahu”.
“Jumlah total setidaknya 96 anggota parlemen hampir dua kali lipat jumlah Demokrat yang memboikot pidatonya pada 2015, yakni 58,” catat Anadolu.
It's a shameful day for America.
American President Netanyahu addressed the senators he bought at the congress today.
In every speech, senators bought by the Israeli lobby stood up and applauded Netanyahu. pic.twitter.com/lpdU8MZtCW
— Torah Judaism (@TorahJudaism) July 24, 2024
Berikut adalah beberapa reaksi terhadap pidato Netanyahu di depan Kongres AS.
Nancy Pelosi – ‘Presentasi Terburuk’
Nancy Pelosi, mantan ketua DPR AS, menyebut pidato perdana menteri ‘Israel’ sebagai “pidato terburuk” dari seorang pemimpin asing dalam sejarah AS.
“Presentasi Benjamin Netanyahu di Kongres hari ini sejauh ini merupakan presentasi terburuk dari semua pejabat asing yang diundang dan diberi kehormatan untuk berpidato di hadapan Kongres Amerika Serikat,” kata Pelosi di X.
“Banyak dari kita yang mencintai ‘Israel’ meluangkan waktu hari ini untuk mendengarkan warga ‘Israel’ yang keluarganya telah menderita akibat serangan teror dan penculikan Hamas pada 7 Oktober,” tulisnya. “Keluarga-keluarga ini meminta kesepakatan gencatan senjata yang akan membawa pulang para sandera – dan kami berharap Perdana Menteri akan meluangkan waktunya untuk mencapai tujuan itu.”
Senator Bernie Sanders
Senator Independen Bernie Sanders menyebut Netanyahu pembohong dan penjahat perang, menuduhnya menggunakan Kongres untuk kampanye politik dan menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza.
“Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Amerika bahwa seorang penjahat perang diberi kehormatan itu,” kata senator Vermont di gedung Senat pada Selasa (23/7).
Anggota Senat Dalia Ramirez
Perwakilan Demokrat Dalia Ramirez melabeli Netanyahu sebagai penjahat perang yang didorong oleh agenda pribadi, dan berpendapat bahwa AS harus berhenti mendanainya karena perannya dalam konflik regional.
“Saya tidak akan menghadiri pidato Netanyahu”, tulisnya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/7). “Ia adalah penjahat perang yang didakwa oleh Mahkamah Internasional,” imbuhnya.
Perwakilan Jimmy Gomez
Anggota Senat Jimmy Gomez menghadiri pidato tersebut, tetapi tak lama setelah itu, ia mengeluarkan pernyataan yang menyerukan Netanyahu untuk mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa pendekatannya terhadap perang telah menyebabkan “penderitaan yang tak terbayangkan di wilayah tersebut, gagal menjaga keamanan rakyatnya sendiri, dan membuat kita semua kurang aman.”
Perwakilan Jerry Nadler
Perwakilan Demokrat Jerry Nadler menuduh Netanyahu memperpanjang perang dan mengabaikan upaya pembebasan tawanan.
“Saya pikir pada dasarnya dia tidak jujur,” kata Nadler di MSNBC. “Ia mengatakan ia menginginkan perdamaian, tetapi kepentingan politiknya adalah untuk menjaga perang berlangsung selama mungkin, karena ia tahu bahwa begitu perang berakhir ia harus menghadapi komisi penyelidikan,” tambahnya.
Hamas
Gerakan Perlawanan Palestina Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (24/7) bahwa Netanyahu seharusnya ditangkap sebagai penjahat perang dan diserahkan ke Mahkamah Kriminal Internasional alih-alih diberi kesempatan untuk memoles citranya di hadapan dunia dan menutupi pembunuhan massal dan pembersihan etnis di Jalur Gaza.
Menurut Hamas, “pidato Netanyahu mencerminkan kedalaman krisis militer, keamanan, dan internasional yang dialaminya, karena ia mencoba menutupinya secara terbuka dengan filosofi kekalahan yang dialami tentaranya di Gaza, mempromosikan kemenangan imajiner dengan membebaskan sejumlah tawanan, melupakan pembantaian mengerikan yang dilakukannya terhadap warga sipil di Rafah dan Nusseirat selama pembebasan mereka.”
Pemimpin Oposisi ‘Israel’ Yair Lapid
Pemimpin oposisi ‘Israel’ Yair Lapid mengkritik Netanyahu karena tidak membahas kesepakatan pertukaran tahanan selama pidatonya selama satu jam.
“Netanyahu memiliki kesempatan untuk mengatakan bahwa ia menerima kesepakatan itu dan akan membawa pulang para sandera sebelum mereka semua mati di terowongan. Ia tidak melakukan itu,” katanya dalam sebuah video menanggapi pidato perdana menteri.
Politik ‘Israel’
Namun, politisi ‘Israel’ lainnya memuji pidato Netanyahu di depan Kongres AS.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyatakan bahwa Netanyahu mewakili ‘Israel’ dengan bangga dan menyoroti kemitraan yang mendalam dengan Amerika Serikat.
Pemimpin partai Persatuan Nasional, Benny Gantz, yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri kabinet perang bulan lalu, mengatakan bahwa “Netanyahu dengan jelas, penuh penghargaan, dan tajam menyampaikan sikap adil Negara Israel dan para pahlawan kita,” seraya menambahkan bahwa “yang penting sekarang bukan hanya menyampaikan visi tetapi mewujudkannya.”
Presiden ‘Israel’ Isaac Herzog juga memuji pidato pada X.
“Pemulangan para sandera dengan segera dan mendesak harus menjadi inti agenda dunia, seperti juga ancaman global dari kerajaan teroris dan jahat Iran – dan penting untuk menegaskan kembali hal ini di hadapan para pemimpin terpilih dari sekutu kita yang terbesar dan terpenting,” tulisnya. (zarahamala/arrahmah.id)