TILLABERI (Arrahmah.id) — Pemerintah Niger memberlakukan jam malam di wilayah Tillaberi yang bergejolak pada Jumat (12/7/2024). Langkah itu diterapkan setelah beberapa narapidana di penjara Koutoukale berhasil melarikan diri.
Para narapidana yang ditahan dalam penjara tersebut terkait dengan kelompok militan Al Qaeda dan Islamic State (ISIS).
Dilansir Associated Press (13/7), Kementerian Dalam Negeri Niger memberi tahu lembaga pemerintah tentang pelarian narapidana dari penjara Koutoukale pada Kamis malam.
Mereka tidak menyebutkan berapa banyak narapidana yang melarikan diri atau bagaimana mereka melarikan diri.
Kementerian itu meminta perlunya meningkatkan kewaspadaan, melibatkan pemimpin adat dan agama, serta mewaspadai pergerakan mencurigakan di tengah masyarakat.
“Penegakan hukum akan dikerahkan untuk memastikan kepatuhan terhadap langkah ini dan menjamin keselamatan semua orang,” kata departemen pemerintahan Tillaberi.
Penjara Koutoukale merupakan salah fasilitas penahanan paling aman di negara itu. Tempat itu menampung hingga ratusan narapidana yang dihukum atau diduga melakukan kekerasan teroris yang berasal dari negara tetangga Nigeria dan seluruh wilayah Sahel.
Penjara tersebut terakhir kali diserang pada tahun 2019 ketika tersangka pejuang pemeberontak mencoba masuk, tapi berhasil digagalkan oleh pasukan keamanan.
Serangan serupa juga terjadi pada tahun 2016 dan berhasil digagalkan.
Kelebihan kapasitas merupakan masalah umum di penjara-penjara di seluruh Niger, beberapa di antaranya menampung lebih dari tiga kali kapasitas yang sanggup ditampung. (hanoum/arrahmah.id)