KABUL (Arrahmah.id) – Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, mengatakan bahwa perwakilan Amerika Serikat, Jerman, dan Arab Saudi meminta pembukaan kembali kedutaan besar mereka di Afghanistan di sela-sela pertemuan Doha yang ketiga.
Mujahid, dalam sebuah program di Radio Televisi Nasional Afghanistan (RTA), menambahkan bahwa isu penyerahan kursi Afghanistan di PBB kepada Imarah Islam juga diangkat di sela-sela pertemuan dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB dan perwakilan Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Menurutnya, beberapa negara, termasuk Cina dan Rusia, telah mendukung permintaan Imarah Islam ini, lansir Tolo News (5/7/2024).
Juru bicara Imarah Islam mengatakan: “Beberapa negara juga telah menyebutkannya. Seorang perwakilan Amerika, yang saat ini berada di Qatar dan merupakan duta besar AS untuk Afghanistan, mengatakan kepada kami dalam sebuah pertemuan bahwa akan lebih baik untuk melihat mereka di kedutaan mereka di Kabul sesegera mungkin. Kami mengatakan kepadanya bahwa kondisinya cocok. Jerman juga mengatakan hal yang sama.”
Juru bicara Imarah Islam juga mengatakan dalam menanggapi masuknya warga negara ke dalam pemerintahan, bahwa hal ini akan terjadi seiring berjalannya waktu, dan pemerintah sementara berkomitmen untuk melibatkan semua orang untuk pembangunan negara.
Zabihullah Mujahid menambahkan: “Yang terbaik adalah memberikan waktu bagi Afghanistan untuk memperkuat dan memastikan persatuannya. Setelah itu, arena politik sangat luas, dan orang-orang dapat berpartisipasi dalam politik serta berkontribusi pada pembangunan negara.”
Di bagian lain pidatonya, juru bicara Imarah Islam menyebut keberadaan dan aktivitas media yang bebas di negara tersebut penting untuk kritik yang konstruktif dan pencegahan korupsi. (haninmazaya/arrahmah.id)