DOHA (Arrahmah.id) – Perusahaan Penyiaran ‘Israel’ (KAN) melaporkan pada Jumat (5/7/2024) bahwa David Barnea, kepala badan intelijen ‘Israel’ Mossad, melakukan perjalanan ke Doha tanpa anggota delegasi negosiasi lainnya.
Menurut KAN, tujuan Barnea adalah melanjutkan negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Pejabat ‘Israel’ dilaporkan mengatakan bahwa negosiasi ini diperkirakan akan berlangsung lama, berpotensi memakan waktu hingga satu bulan. Anggota delegasi lainnya akan bergabung dengan Barnea jika ada kemajuan signifikan yang dicapai.
Pada Rabu (3/7), gerakan Palestina Hamas mengumumkan bahwa mereka telah memimpin tanggapan terhadap usulan gencatan senjata. Pejabat ‘Israel’ dilaporkan mengindikasikan bahwa tanggapan tersebut telah memberikan harapan bagi para mediator, meskipun banyak masalah masih perlu diselesaikan. Rincian masalah ini tidak diungkapkan.
Pada Kamis (4/7), Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menyetujui pengiriman tim negosiasi ke Doha setelah ‘Israel’ menerima tanggapan dari Hamas mengenai usulan perjanjian pertukaran tahanan.
Baik ‘Israel’, Hamas, maupun para mediator belum merilis rincian tanggapan yang diberikan Hamas pada Rabu (3/7).
Potensi Terobosan
Kantor berita Reuters melaporkan pada Jumat (5/7) bahwa delegasi Amerika juga akan berpartisipasi dalam pertemuan Doha.
Seorang pejabat Amerika menyatakan bahwa Hamas telah membuat perubahan signifikan terhadap posisinya, yang berpotensi memajukan proses negosiasi dan meletakkan dasar bagi perjanjian tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Namun, pejabat itu mencatat bahwa kesepakatan itu tidak mungkin diselesaikan dalam beberapa hari, karena masih ada masalah yang belum terselesaikan seputar penerapan kesepakatan tersebut.
Seorang pejabat ‘Israel’ juga menyatakan optimisme tentang tercapainya kesepakatan menyusul tanggapan terbaru Hamas, mengakui sulitnya persyaratan tersebut tetapi menekankan bahwa persyaratan tersebut tidak boleh menghalangi kesepakatan.
Pejabat lain menyatakan bahwa keberhasilan perjanjian bergantung pada keputusan Netanyahu.
Lebih Dekat dari Sebelumnya
Channel 14 ‘Israel’ mengutip seorang pejabat militer pada Kamis (4/7) yang menyatakan bahwa pimpinan militer siap menerima kesepakatan apa pun dengan Hamas untuk mengakhiri perang, mengutamakan penghentian daripada persyaratan.
Pejabat itu menambahkan bahwa militer berencana untuk beralih ke serangan tertarget pascaperang, meskipun ia mengakui hal ini belum tentu akan menghasilkan kemenangan pasti.
Sementara itu, Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant mengatakan bahwa kesepakatan dengan faksi Palestina di Jalur Gaza mengenai pertukaran tahanan lebih dekat dari sebelumnya.
“Kami semakin dekat dengan kesepakatan daripada sebelumnya,” Channel 12 ‘Israel’ mengutip pernyataan menteri pertahanan dalam pertemuan dengan keluarga tahanan ‘Israel’ di Gaza pada Rabu malam (3/7). (zarahamala/arrahmah.id)