BEIRUT (Arrahmah.id) — Milisi Syiah Hizbullah yang bermarkas di Lebanon melancarkan serangan besar-besaran dengan melibatkan ratusan roket dan drone ke target-target militer Israel untuk membalas kematian komandannya. Hizbullah juga mengancam akan menyerang target baru di wilayah Israel.
Dilansir Reuters dan Al Arabiya (5/7/2024), konflik antara Hizbullah yang didukung Iran dan militer Tel Aviv secara bertahap meningkat selama beberapa bulan terakhir, yang meningkatkan kekhawatiran atas terjadinya perang skala penuh antara kedua pihak.
Baik Hizbullah maupun Israel telah mengindikasikan keinginan untuk menghindari eskalasi konflik di perbatasan, dengan para diplomat sedang berupaya mencegah terjadinya perang lebih luas.
Kelompok Hizbullah, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya telah menembakkan lebih dari 200 roket dan meluncurkan segerombolan drone ke sedikitnya 10 posisi militer Israel pada Kamis (4/7) waktu setempat.
Disebutkan oleh Hizbullah bahwa rentetan serangan roket dan drone itu merupakan pembalasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap seorang komandan Hizbullah bernama Mohammed Nasser di selatan Lebanon pada Rabu (3/7) waktu setempat.
Nasser disebut sebagai salah satu komandan Hizbullah paling senior yang tewas dibunuh oleh militer Israel selama ketegangan di perbatasan meningkat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan bahwa sekitar “200 proyektil dan lebih dari 20 target udara mencurigakan teridentifikasi mengudara dari Lebanon ke dalam wilayah Israel”. Beberapa proyektil dan target udara itu berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara dan jet tempur Israel.
Layanan ambulans Israel melaporkan tidak ada korban jiwa sejauh ini akibat serangan tersebut.
Militer Israel menyebut beberapa drone dan serpihan rudal pencegat sempat memicu kebakaran di wilayahnya.
Sebagai respons atas serangan itu, sebut militer Tel Aviv, Angkatan Udara Israel “menyerang struktur-struktur militer Hizbullah” di wilayah Ramyeh dan Houla, yang merujuk pada dua desa di wilayah Lebanon bagian selatan.
Laporan kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), secara terpisah menyebut jet-jet tempur Israel memecahkan pembatas suara yang memicu suara dentuman sonik di beberapa area di wilayah Lebanon. Tidak diketahui secara jelas apakah serangan jet tempur Israel itu memicu korban jiwa.
Sementara itu, seorang pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, mengindikasikan kelompoknya akan memperluas sasaran serangannya. Hal itu disampaikan saat dia berbicara dalam sebuah acara di Beirut untuk mengenang mendiang Nasser yang tewas dalam serangan Israel.
“Rentetan respons terus berlanjut, dan rentetan ini akan terus menargetkan situs-situs baru yang tidak dibayangkan oleh musuh akan diserang,” tegas Safieddine dalam pernyataannya. (hanoum/arrahmah.id)